9,32 Persen Warga Bekasi Berstatus Pengangguran
BEKASI - Angka pengangguran di Bekasi mencapai 9,32 persen dari jumlah penduduk 2,7 juta jiwa. Karena itu, permasalahan pengangguran menjadi fokus pekerjaan utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam lima tahun ke depan.
Meski begitu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono mengaku bersyukur kepada pemerintah pusat beserta para pelaku industri yang menggagas program pemagangan mandiri. Yang mana, kata dia, menjadi ajang adaptasi bagi para lulusan maupun pencari kerja terhadap dunia usaha yang bakal dijalani.
"Angka tersebut lebih besar dari tingkat nasional, yakni 5,34 persen," kata Tri di Bekasi, Kamis (6/12).
Data tersbeut dikemukakannya dalam acara Pembukaan Program Pemagangan Mandiri dan Seminar Nasional Peningkatan Kompeten Tenaga Kerja Melalui Program Pemagangan Mandiri untuk meningkatkan daya saing Indonesia, di Plaza Pemkot Bekasi.
Dia menilai, program tersebut efektif untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja muda, khususnya di Kota Bekasi. "Kegiatan tersebut sangat tepat sekali, apalagi dibuka di Kota Bekasi. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu solusi mengurangi pengangguran yang ada di Kota Bekasi," ucapnya.
Tri menegaskan, Kota Bekasi terus berupaya membuka peluang bagi 150.000 tenaga kerja baru yang terbagi dalam tiga kegiatan, yaitu peningkatan kompetensi, pengembangan wirausaha baru, dan bursa tenaga kerja. Pemkot juga menginstruksikan kepada Dinas Tenaga Kerja untuk mengintensifkan penyelenggaraan bursa tenaga kerja yang melibatkan sekitar 1.500 perusahaan swasta di Bekasi.
"Bursa tenaga kerja ini penting untuk penyediaan lapangan kerja," katanya. (Ant).