Alat Berat Sulit Akses Titik Longsor Sukabumi, Evakuasi Terpaksa Manual
BANDUNG - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung mengevakuasi korban tanah longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) secara manual.
Juru Bicara Basarnas Bandung Joshua Banjarnahor menyampaikan, tim dari Kantor Basarnas Bandung, Jakarta dan pusat telah diterjunkan untuk mencari warga yang terdampak longsor.
"Sampai saat ini pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat belum bisa masuk ke titik lokasi karena akses jalan sulit," kata Joshua dalam keterangan tertulis di Bandung, Rabu (2/1).
Tim gabungan, kata dia, langsung diterjunkan ke lokasi musibah setelah menerima laporan peristiwa longsor menimbun pemukiman rumah penduduk, Senin (31/12) sore. "Pencarian dilaksanakan pada pagi hari. Ada pun pastisipasi dari unsur dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, pemerintah setempat, Pramuka, warga dan potensi SAR lainnya," ungkapnya.
Joshua menyampaikan, akses ke lokasi musibah longsor cukup sulit dengan kondisi jalan yang sempit. Alhasil, kendaraan berat kesulitan menuju lokasi. Sementara, petugas juga melakukan pengamanan agar ambulans dapat mengakses ke lokasi kejadian dengan mudah.
"Beberapa kilo dari lokasi jalan sudah diblok dengan keamanan desa setempat untuk memudahkan akses ambulans masuk ke lokasi," katanya.
Dia menyebutkan, longsor telah menimbun rumah penduduk yang berpenghuni 32 keluarga atau 101 jiwa. Hasil pencarian sementara korban selamat 63 orang, korban luka berat tiga orang, meninggal dunia 15 orang, dan 26 orang dinyatakan hilang.
Joshua mengimbau, masyarakat atau keluarga korban untuk tidak mendekati lokasi longsor karena kondisi tanah yang labil. "Kami tidak mengharapkan longsor susulan namun kami tetap mengutamakan keselamatan," ucapnya.
Warga maupun sanak saudara yang ingin mengetahui nasib korban, kata dia, dapat mendatangi posko terpadu. Selain itu, para petugas gabungan termasuk wartawan untuk selalu memperhatikan keamanan diri ketika memasuki titik longsor.
"Untuk memperhatikan keamanannya dikarenakan tanah labil dan berlumpur ditambah di bukit atas masih banyak materil tanah dan batu besar," ungkapnya. (Ant)