Antisipasi Banjir, BPBD Jabar Pantau 57 Titik Jelang Puncak Musim Penghujan
Kota Bandung, Jurnal Jabar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD) Jawa Barat (Jabar) memantau sebanyak 57 titik atau lokasi untuk mengantisipasi banjir jelang puncak musim penghujan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar, Dani Ramdan, mengatakan pihaknya berbagi peran dengan OPD lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam mengantisipasi dan menangani banjir.
“Kalau dari hulunya mulai dari pemanfaatan ruang terkendali sesuai dengan rencana tata ruang kemudian daerah kritis bisa dipulihkan dan hutan lestari oleh dinas kehutanan, dikelola lagi sungainya oleh Dinas Sumber Daya Air dan juga drainase oleh Dinas Perumahan dan Permukiman, lalu sampahnya oleh Dinas Lingkungan Hidup,” kata Dani, dikutip pada Senin (15/11) dari laman jabarprov.go.id.
Dani menjelaskan, BPBD melakukan penanganan di hilir melalui pencegahan, kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
“Namun kalau hari ini kita masih terjadi banjir maka kita masuk pada tanggap darurat dan saat ini BPBD sudah mengantisipasi, pertama sudah menetapkan status siaga darurat atau siaga satu oleh Pak Gubernur ini ditandai dengan aktivasi posko siaga darurat satu kali 24 jam tujuh hari dalam seminggu dan juga siaga TNI/Polri,” ujarnya.
Ia menambahkan, BPBD juga menyimpan alat berat di kawasan rawan bencana, seperti di Kabupaten Sukabumi dan Garut. Menurut Dani, Garut menempati urutam kedua dari indeks rawan bencana di Jabar setelah Cianjur. Kemudian setelah Garut ada Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Sementara di utara, rawan bencana itu Kabupaten Karawang, Cirebon dan Indramayu.
“Antisipasi longsor itu dari Selatan Sukabumi, Garut, Sukabumi itu menyiapkan alat berat di UPTD levelnya tidak lagi di kantor dinas ataupun BPBD karena jaraknya cukup jauh dari BPBD,” sambungnya.
Lebih lanjut Dani menyampaikan, bencana hidrometrologi harus diwaspadai terlebih saat ini belum memasuki puncak musim penghujan.