Bank BJB Prioritaskan Inovasi di Era Perbankan Digital
BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB, menyatakan siap menghadapi era perbankan digital.
Perkembangan arus digitalisasi direspons oleh BJB dengan berinovasi, dalam rangka merespon kebutuhan konsumen.
"Perubahan di berbagai lini kehidupan membuat masyarakat, sebagai konsumen produk dan jasa perbankan juga membutuhkan layanan transaksi keuangan, yang serba mudah dan cepat," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi pada sesi pemaparan kinerja dalam acara Analyst Meeting Triwulan II 2019 di Jakarta, Kamis (25/7).
Terpilihnya, jajaran manajemen baru di Bank BJB diharapkan dapat menjawab tantangan perkembangan digital, di tengah persaingan yang kian kompetitif.
Bank dengan kode emiten BJBR ini, berhasil menorehkan kinerja positif pada Triwulan II 2019.
Bank BJB mencatatkan aset sebesar Rp120,7 triliun atau tumbuh sebesar 6,4 persen year on year, yang didukung oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp95,1 triliun, atau tumbuh 7 persen y-o-y.
Adapun, total kredit meningkat 8,2 persen menjadi sebesar Rp78,2 triliun. Kinerja bisnis tersebut membuat Bank BJB berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp803 miliar.
"Peningkatan layanan diharapkan menjadi pondasi Bank BJB untuk mencapai visi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, lewat bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan," ujar Yuddy.
Ia mengatakan, dalam konteks memenuhi kebutuhan transaksi digital, Bank BJB telah melakukan berbagai langkah strategis.
Untuk percepatan bisnis dan peningkatan layanan kepada nasabah, Bank BJB akan melakukan pengembangan digitalisasi produk dan layanan.
Dengan rencana pengembangan jangka pendek yang akan dilakukan, yaitu melakukan akselerasi pembangunan beberapa produk.
Selain itu, layanan elektronik serta digital banking seperti pengembangan e-money server based untuk transaksi menggunakan QR Code.
Perluasan Fitur 'e-Banking' BJB
Kemudian perluasan fitur dari mobile banking Bank BJB, termasuk BJB Digi yang lebih ramah pengguna. Integrasi bisnis digital dengan perusahaan Fintech termasuk e-commerce, self service banking machine atau e-kiosk dan transaksi menggunakan chat bot.
Sedangkan, untuk pengembangan jangka panjang dalam digitalisasi layanan, Bank BJB akan mengoptimalkan kerja sama dengan pemda.
Kerja sama tersebut dalam bentuk elektronifikasi layanan pengelolaan keuangan daerah, antara lain digitalisasi layanan publik, digitalisasi Pemerintahan Daerah dan mendukung program Smart City.
Beberapa program kolaborasi dengan Pemerintah Daerah yang telah berjalan antara lain layanan Pembayaran PBB-P2, E-Channel Samsat (E-Samsat), Tabungan Samsat (T-Samsat), Samsat Jawa Barat Ngabret/Bergerak Cepat (SAMSAT J’bret), Samsat Banten Hebat (SAMBAT), Internet Banking Corporate (IBC) dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP).
"Kami meyakini di dalam setiap perubahan akan selalu ada peluang dan tantangan untuk dihadapi. Bank BJB siap menghadapi tantangan-tantangan baru ini, dan membuktikan bahwa Bank BJB merupakan bank yang adaptif dan dinamis, dalam merespon kebutuhan layanan transaksi nasabah," jelas Yuddy Renaldi. (Ant).