Bazar, bulan Ramadan, bahan poko, bumbu dapur
Bazar Murah Digelar di 15 Kecamatan pada Ramadan
Pemerintah Kota Bandung terus mengoptimalkan berbagai strategi dalam mengendalikan inflasi di tengah lonjakan harga bahan pokok selama Ramadan. Salah satu langkah unggulannya adalah menghadirkan Bazar Murah di 15 kecamatan, yang berlangsung dari 10 hingga 14 Maret 2025.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan, inisiatif ini menjadi fitur utama dalam menjaga keseimbangan harga dan daya beli masyarakat.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, lonjakan harga mulai terasa di minggu kedua Ramadan, terutama pada cabai merah dan cabai rawit yang mengalami kenaikan signifikan. Namun, sebagian besar komoditas lainnya masih cukup stabil,” ujarnya saat meninjau langsung gelaran Bazar Murah di Lapang TVRI, Kecamatan Bojongloa Kidul, Jumat (14/3).
Bazar ini menghadirkan berbagai komoditas dengan harga yang lebih terjangkau dibanding pasar tradisional. Salah satu yang menarik perhatian adalah daging sapi segar lokal yang dijual dengan harga lebih murah, yakni Rp123 ribu per kilogram, lebih rendah dari harga pasaran yang mencapai Rp133 ribu. Farhan menilai keberhasilan ini sebagai hasil kolaborasi erat antara pemerintah, distributor, dan pelaku ritel dalam menjaga stabilitas pasokan.
Tak hanya fokus pada harga, Pemkot Bandung juga memastikan distribusi barang tetap lancar, terutama pasca-bencana banjir yang sempat menghambat jalur logistik. Dinas Perhubungan (Dishub) ditugaskan untuk memastikan truk pengangkut bahan pangan tetap dapat beroperasi tanpa kendala, demi menjamin pasokan ke Kota Bandung tetap aman.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengungkapkan, Bazar Murah telah digelar dalam dua sesi di 30 kecamatan, dengan antusiasme warga yang begitu tinggi.
“Ini adalah hari terakhir dari sesi kedua Bazar Murah, dan kami melihat respons masyarakat yang luar biasa. Hal ini tidak lepas dari sosialisasi yang masif serta dukungan penuh dari pemerintah kecamatan,” tuturnya.
Program ini merupakan bentuk sinergi antara Pemda Kota Bandung dengan berbagai mitra strategis, termasuk BUMN seperti Bulog dan Pertamina, serta ritel modern dan petani lokal. Berkat kerja sama tersebut, harga bahan pokok yang ditawarkan di bazar dapat ditekan lebih rendah dibanding harga pasar.
Ronny menegaskan, stok kebutuhan pokok di Kota Bandung masih dalam kondisi aman. Ke depannya, program ini akan terus diadakan secara berkala, dengan rencana penyelenggaraan hampir setiap triwulan guna memastikan stabilitas harga serta daya beli masyarakat tetap terjaga.
Sumber: Jabarprovgoid
Komentar