Belum semua SMP di Garut melaksanakan UNBK
Garut - Tidak semua siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Garut melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menyatakan SMP negeri maupun swasta di daerah itu belum seluruhnya mampu melaksanakan UNBK karena keterbatasan komputer yang disediakan pemerintah.
"Ada 412 sekolah, dari 646 SMP sederajat di Garut yang tahun ini (2019) menyelenggarakan UNBK, jadi belum semuanya," kata Totong Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut di sela-sela persiapan meninjau pelaksanaan UNBK tingkat SMP di Garut, Senin.
Pemkab Garut terus berupaya setiap tahun agar sekolah tingkat SMP bisa menyelenggarakan ujian nasional dengan menggunakan perangkat komputer.
Meskipun saat ini belum semuanya mampu melaksanakan UNBK, kata Totong, secara geografis yakni sejumlah sekolah di wilayah utara, kota, maupun pelosok di daerah selatan Garut sudah ada yang bisa menyelenggarakan UNBK.
"Tahun kemarin hanya 73 sekolah, sekarang sudah cukup banyak di selatan ada dua SMP," kata dia.
Ia mengatakan UNBK SMP pada 2019 diikuti 14.886 siswa, seluruhnya dipastikan sudah mendapatkan pelatihan dan pendidikan untuk menghadapi UNBK.
Bagi sekolah yang belum mampu melaksanakan UNBK, kata Totong, sementara dilakukan sistem bergantian atau dibagi beberapa sesi sehingga semua siswa bisa mengikuti UNBK.
"Mudah-mudahkan tahun 2021 mendatang semua SMP di Garut bisa melaksanakan ujian berbasis komputer," kata dia.
Kepala SMPN 2 Garut Budi Suhardiman mengatakan sekolah maupun para siswa sudah siap melaksanakan UNBK dengan target hasil ujian yang memuaskan.
SMPN 2 Garut, kata dia, merupakan salah satu sekolah yang pertama kali menyelenggarakan ujian berbasis komputer, sebelum akhirnya sekarang sudah banyak SMP di perkotaan Garut menyelenggarakan UNBK.
"Ada 422 siswa yang mengikuti UNBK, perangkat komputer yang disiapkan sebanyak 160 unit termasuk tambahan 30 unit dari pemkab Garut," katanya.
Wakil Bupati Garut meninjau sekolah
Sementara itu, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman melakukan pemantauan langsung pelaksanaan UNBK dan UNKP tingkat SMP/MTs tahun 2019 ke sekolah-sekolah, Senin (22/04/19).
Sekolah yang dipantau Helmi di antaranya SMPN 2 Negeri Cilawu, SMPN 3 Bayongbong dan SMPN 7 Garut Kota.
Selain di wilayah perkotaan, dua sekolah di wilayah selatan juga akan mengikuti UNBK Yakni SMPN 2 Cibalong dan SMP IT Mekarsewu, Cilawu.
"Kedua sekolah itu diharap bisa menjadi contoh bagi sekolah lain di selatan untuk menerapkan UNBK," ungkap Helmi.
Helmi memotivasi peserta agar tetap semangat dan konsentrasi penuh dalam mengerjakan soal.
”Jangan lupa selalu berdoa, semangat serta konsentrasi dalam mengerjakan soal, agar hasilnya baik,” kata Helmi memberi semangat.
Helmi mengungkapkan jumlah sekolah yang mengadakan UNBK mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Sebanyak 14.886 siswa akan melaksanakan UNBK yang dibagi dalam tiga sesi.
"Tahun lalu presentasenya cuma 15 persen sekolah yang UNBK. Tapi tahun ini meningkat jadi 48 persen," ujarnya.
Helmi pun sempat menanyakan jaminan aluran listrik agar UNBK berjalan lancar. Menjawab hal itu, masing-masing kepala sekolah mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk agar tidak ada pemadaman listrik pada saat ujian berlangsung.
Namun untuk mengantisipasi terjadinya gangguan listrik pihaknya menyiapkan mesin genset yang akan dioperasikan jika listrik PLN padam.
”Kami juga mengecek seluruh kondisi komputer yang akan dipakai untuk ujian anak. Kami memastikan kondisi komputer yang digunakan dalam keadaan yang baik,” kata Helmi. (berbagai sumber).