Bentuk Budaya Tangguh, Pemkab Bekasi Lakukan Simulasi Penanggulangan Bencana

Kabupaten Bekasi, Jurnal Jabar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tengah membentuk budaya tangguh masyarakat menghadapi bencana, salah satunya dengan menggelar simulasi penanggulangan kebencanaan. Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menyatakan kunci membentuk budaya tangguh bencana yakni melalui edukasi mitigasi bencana, aktif mengurangi risiko bencana dan memastikan keselamatan masyarakat.

"Nah untuk siap selamat itulah, maka simulasi ini dilakukan minimal setahun sekali setiap hari kesiagaan bencana dan bisa juga dua kali dengan bulan pengurangan resiko bencana,"katanya dikutip dari bekasikab.go.id, Senin (15/5).

Dani menambahkan, simulasi penanganan bencana ini menyasar semua kalangan, baik anak-anak sekolah, pegawai, hingga masyarakat pasar. Tujuannya, agar semua elemen masyarakat memiliki ketangguhan dalam mengantisipasi bencana dan dampaknya.

"Rutin, acara seperti itu nanti anak-anak sekolah, pegawai di kantor, perusahaan, pabrik, masyarakat pasar sehingga selalu memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana,” jelasnya.

Selain sasaran simulasi, Dani juga menjabarkan mengenai materi-materi simulasi yang bisa diaplikasikan saat menghadapi bencana. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Pemkab Bekasi juga mengedukasi masyarakat terkait strategi pemulihan pasca bencana.

"Kami dari pemerintah kabupaten melalui BPBD memfasilitasi, dari mulai upaya pencegahannya atau mitigasi lalu bila terjadi penanggulangan, sampai nanti masa pemulihan atau rehabilitasi bagi yang terdampak bencana,” paparnya.

Kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana ini diikuti 37.210 peserta dari berbagai instansi pemerintah, dunia usaha, dunia Pendidikan, komunitas masyarakat dan TNI/Polri. Melalui kegiatan ini, Pemkab Bekasi berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta simulasi penanganan kebencanaan terbesar di Indonesia.