BPBD Garut Koordinasikan Upaya Antisipasi Dampak Kekeringan
Garut – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak kekeringan di musim kemarau.
Kepala BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan, pihaknya telah menyusun data potensi dampak bencana kekeringan tahun 2021. Data tersebut telah disahkan melalui Surat Sekretaris Daerah No. 360/1422/Setda/2021 tentang Imbauan Menghadapi Musim Kemarau.
Selain mempersiapkan data, BPBD juga memperkuat koordinasi dengan sejumlah kepala wilayah yang daerahnya rawan bencana kekeringan.
“Persiapan melakukan upaya koordinasi dengan kepala wilayah keterkaitan dengan wilayah atau daerah yang rawan kekeringan, baik kekeringan lahan pertanian maupun kebutuhan akan air bersih,” kata Budi dilansir dari garutkab.go.id.
Budi melanjutkan, hasil koordinasi tersebut akan diteruskan ke dinas teknis untuk merumuskan langkah selanjutnya seperti pemenuhan air bersih untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari.
“Upaya dengan dinas teknis berkaitan dengan kebutuhan akan air bersih,” jelasnya.
BPBD bersama Dinas Pertanian dan pemerintah desa juga telah menginventarisasi sumber mata air dan pompa air. Pompa-poma tersebut nantinya akan dipinjamkan kepada petani untuk mengairi sawah di musim kemarau.
Menurut Budi, beberapa wilayah di Kabupaten Garut memiliki tingkat kebutuhan air bersih yang berbeda dimana wilayah Garut Utara rata-rata membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-sehari, sedangkan pada wilayah Garut Selatan rata-rata untuk kebutuhan pertanian.
Budi juga berharap masyarakat dapat menghemat penggunaan air bersih dan melakukan beberapa inovasi penyimpanan air sehingga terhindar dari kekurangan air saat musim kemarau.