BPBD Jawa Barat Deteksi 7 'Hotspot' di Wilayahnya

BPBD Jawa Barat Deteksi 7 'Hotspot' di Wilayahnya Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di kawasan objek wisata Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Senin (7/10/2019). (Foto&keterangan: Antara).

BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan berdasarkan data dari BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, terdapat tujuh hotspot (titik panas) di wilayah ini.

Manajer Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, mengatakan berdasarkan pantauan sensor modis data hingga Selasa (8/10) pagi pukul 06.00 WIB, BMKG mendeteksi ada tujuh titik hotspot yang terpantau di sejumlah wilayah di Jabar.

Hotspot tersebut pertama terpantau ada di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung di dua lokasi.

Kemudian hotspot terpantau ada di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang di satu lokasi.

Hotspot terpantau ada di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka di satu lokasi.

Hotspot terpantau ada di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta juga di satu lokasi.

Selain itu, hotspot terpantau ada di Kecamatan Lengkong dan Simpenan Kabupaten Sukabumi di dua lokasi.

Sementara itu, kebakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Bandung mencapai kurang lebih 226 hektare.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat, Selasa (8/10), kebakaran lahan tersebut terjadi di sejumlah wilayah seperti di Desa Pasir Huni Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, dengan lahan terbakar kurang lebih 26 hektare.

Kemudian di Desa Mangun Jaya, Gunung Sangar, Kabupaten Bandung, dengan lahan yang terbakar kurang lebih 100 hektare dan di Puncak Besar Pacet, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dengan lahan yang terbakar kurang lebih 100 hektare.

Selain itu, kebakaran lahan juga terjadi di Gunung Malabar Desa Mekarmaju, Kecamatan Arjasari.

Budi mengatakan, kebakaran lahan yang melanda kawasan Kabupaten Bandung terjadi sejak Sabtu, 5 Oktober 2019, pukul 13.00 WIB.

Akibat kebakaran lahan tersebut membuat beberapa hektare tanaman dan pohon seperti pohon pinus, pohon rancamala, pohon manglid, pohon alpukat, alang-alang, dan lain-lain hangus terbakar.

Budi mengatakan sejumlah upaya telah dilakukan oleh pihaknya untuk memadamkan kobaran api, seperti berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung.

BPBD kabupaten, menurutnya, juga telah melakukan peninjauan ke lokasi kejadian. Sedangkan, BPBD Provinsi Jawa Barat telah melakukan pendampingan ke lokasi kejadian kebakaran lahan di Gunung Malabar.

Adapun jumlah petugas yang bertugas memadamkan api di lapangan berjumlah 84 orang, yang terdiri dari BPBD Kabupaten Bandung tujuh orang, BPBD Provinsi Jawa Barat empat orang, dari Perhutani 56 orang, dari PGI 10 orang, dari Gempol dua orang, dari Yayasan Owa Jawa lima orang, juga dari koramil dan polsek setempat. (Ant).