Cegah 'Stunting', Pemkab Tasikmalaya Gelar OPM
TASIKMALAYA - Ada yang sedikit berbeda pada gelaran Operasi Pasar Murah (OPM) di Tasikmalaya, Kamis (23/5). Bukan karena sembako yang dijual murah, tetapi karena alasan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengadakannya.
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto menghadiri dan membuka kegiatan OPM Kebutuhan Pokok Tahun 2019 di Lapangan Desa Banjarsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (23/5).
Ade menyampaikan alasan terpilihnya Desa Banjarsari menjadi lokasi OPM, karena desa tersebut termasuk daerah rentan stunting. Menurut Ade, pemilihan desa tersebut sudah berdasarkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Menurutnya, dari beberapa desa yang rawan stunting, Pemprov Jabar juga merekomendasikan Desa Banjarsari yang masih memiliki angka stunting signifikan.
“Upaya pencegahan stunting kita lakukan karena stunting itu bersifat tidak instan. Bukan faktor kemiskinan semata-mata stunting itu, tetapi gaya hidup yang tidak sehat. Banyak faktor stunting, hari ini Kabupaten Tasikmalaya serius menangani itu,” jelas Ade.
Dalam kegiatan OPM tersebut masyarakat mendapat beberapa barang kebutuhan pokok dengan harga murah, yang terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng 3 liter, dan gula pasir sebanyak 3 kilogram. Setiap rumah tangga miskin masing-masing mendapatkan satu paket.
Sementara itu, dalam wawancara terpisah, Bupati Ade mengatakan tujuan lain diadakannya OPM untuk menjaga agar harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
“Juga sebagaimana tujuan dari Operasi Pasar Murah ini, mudah-mudahan ini dapat mengendalikan fluktuasi harga yang biasa di setiap Ramadan ini terjadi. Meskipun kami hari ini belum mendengar fluktuasi harga. Tapi dengan adanya pasar murah ini juga lebih stabil lagi seperti itu,” harapnya. (Kominfo Pemkab Tasikmalaya).