DBMSDA Kota Bekasi Akan Revitalisasi Tanggul Rusak
BEKASI - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, segera memperbaiki 89 titik tanggul yang rusak akibat banjir yang melanda wilayah itu, pada awal pergantian tahun.
"Ini sudah menjadi skala prioritas perbaikan, sebab kalau tidak, hujan biasa pun air akan meluap dengan kondisi seperti ini," kata Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Arief Maulana, Rabu (8/1).
Arief mengatakan revitalisasi tanggul akan dibantu oleh 50 tim ahli dari Kementerian PUPR, dengan melakukan perbaikan sementara di daerah tanggul Kali Bekasi.
"Meski perbaikan sementara, namun tetap punya kekuatan yang sama dengan tanggul permanen. Ini dilakukan karena sudah mendesak mengingat banyaknya titik tanggul yang rusak," ungkap Arief.
Ia menyebut kerusakan tanggul itu yang menyebabkan banjir besar melanda permukiman warga, bahkan di sejumlah titik seperti wilayah Kartini, Bekasi Timur, dan Perumahan Pondok Mitra Lestari Jatiasih tanggul-tanggul tersebut sampai jebol.
Pihaknya mengaku, terus menginventarisir kerusakan infrastruktur yang ada di Kota Bekasi. Koordinasi lintas wilayah pun sudah dilakukan, mengingat Kali Bekasi merupakan aliran pertemuan dua sungai, yang masing-masing hulunya ada di Kabupaten Bogor.
Pemerintah Kota Bekasi, sudah mengagendakan pertemuan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada pekan ini, untuk membahas progres pengerjaan tanggul di wilayah sepanjang Kali Bekasi itu.
"Dinding tersebut tidak maksimal dan harus ditinggikan minimal semeter lagi," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Rahmat mengatakan, peninggian tanggul dilakukan agar saat banjir daya tampung dinding tersebut tidak sampai melimpas kembali ke rumah warga, sehingga dapat meminimalisir korban banjir.
Ia mengaku, untuk perbaikan tanggul sepanjang Kali Bekasi mulai dari hulu di Kabupaten Bogor, hingga Kabupaten Bekasi Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp4 triliun.
"Saya sudah perintahkan Dinas Bina Marga dan Bappeda untuk berkoordinasi juga dengan Kabupaten Bekasi serta Bogor membahas daerah aliran sungainya. Jadi nanti saat dipanggil Pak Menteri kami sudah siap," kata Rahmat. (Ant).