Dentuman Misterius Tak Terkait Erupsi Anak Krakatau
Cianjur-Sekretaris BPBD Cianjur, Jawa Barat, Sugeng Supriyatno memastikan dentuman yang terjadi sejak 23 Desember lalu tidak berpotensi bencana dan tidak terkait dengan tsunami yang akan melanda sejumlah wilayah di selatan.
"Ini tidak ada kaitan dengan dampak erupsi Gunung Anak Krakatau dengan apa yang terjadi di Cianjur selatan. Meskipun potensi tsunami di Cianjur tetap ada karena ada sesar Lembang dan Cimandiri makanya selatan berpotensi,” kata Sekretaris BPBD Cianjur Sugeng Supriyatno, Minggu (30/12).
Pihaknya juga memastikan suara dentuman misterius itu tidak lagi terdengar, meskipun hingga saat ini belum ada kepastian sumber suara tersebut.
"Diperkirakan dentuman merupakan fenomena alam yang tidak ada kaitannya dengan terjadinya sejumlah bencana alam, termasuk dengan Gunung Anak Krakatau yang aktif," jelasnya.
Hingga siang ini, tambah dia, kondisi perairan di wilayah selatan masih aman, namun warga harus tetap waspada dengan fenomena gelombang tinggi, banjir rob dan terjadinya angin barat pada Desember hingga Februari.
"Warga harus terus peka terhadap kondisi alam selama cuaca tidak bersahabat. Potensi bencana selalu ada dimanapun, kami selalu siap, siaga dan waspada,” katanya.
Seperti diberitakan hingga saat ini warga kawasan selatan meyakini hal tersebut sebagai fenomena alam karena faktor cuaca, sebagai penduduk asli yang sudah tinggal sejak turun temurun fenomena tersebut, sering terjadi ketika kondisi cuaca buruk.
Warga menduga dentuman keras tersebut berasal dari petir yang terjadi selama musim hujan di tengah samudera. Terutama petir di tengah laut yang membuat suara menjadi sangat menggelegar.