Dinkes Kota Bandung Jemput Bola Cek Diabetes Melitus di Sekolah
Kota Bandung, Jurnal Jabar – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan deteksi dini kasus diabetes melitus di kalangan remaja dengan jemput bola ke sekolah-sekolah. Selain jemput bola, pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga aktif menyosialisasikan bahaya penyakit tersebut agar para siswa sadar akan kesehatan.
Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bandung, Intan Annisa mengatakan, pemerintah menggratiskan pengecekan diabetes melitus agar angka persebaran penyakti tersebut bisa ditekan.
“Setiap penduduk berhak atas skrining gratis itu setahun sekali. Cuma, mungkin banyak yang belum tahu ada program itu. Makanya kita terus sosialisasikan program skrining gratis ini kepada masyarakat agar lebih banyak yang sadar. Untuk sekolah sendiri dijatahi skrining satu tahun sekali. Tapi setiap bulannya bergilir agar semua sekolah bisa diperiksa,” ungkap Intan, Senin (27/2).
Lebih lanjut, Intan mengharapkan kerja sama berbagai pihak untuk menekan angka diabetes melitus di Kota Bandung. Termasuk peran pelaku usaha kuliner agar dapat memberikan edukasi kaitannya dengan kandungan kalori, gula, dan komposisi krusial dalam makanan.
“Ini mengandung sekian kalori, setara dengan berlari sekian menit. Bukan tidak boleh dikonsumsi, tapi semua orang jadi tahu dan peduli untuk membatasi konsumsi makanan tersebut,” tandas Intan.
Pencegahan diabetes melitus menjadi salah satu fokus Dinkes Kota Bandung. Berdasarkan data Dinkes Kota Bandung, pada tahun 2022 penderita kasus diabetes melitus tipe 1 dengan usia di bawah 15 tahun sebanyak 9 orang, dan tipe 2 sebanyak 44 orang. Lalu, pada usia 15-19 tahun sebanyak 24 orang mengidap diabetes melitus tipe 1, dan 57 orang mengidap diabetes melitus tipe 2.