DPRD Cianjur Janji Kawal Pembangunan Jalan Rusak
CIANJUR - DPRD Cianjur berjanji akan mengawal pembangunan jalan rusak, yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Campaka. Ini sesuai keinginan perwakilan warga agar pembangunan segera dilakukan.
Sejumlah tokoh dan warga perwakilan dari dua desa di Kecamatan Campaka, yang mengadukan nasibnya ke kantor wakil rakyat tersebut diterima langsung oleh Ketua Komisi C DPRD Cianjur, Ansi Asprianti.
"Kami sudah mendapat laporan sebelumnya, terkait tuntutan warga untuk mendapatkan infrastruktur yang layak, agar segera dibangun baik oleh pemerintah daerah, atau PT PLN persero. Karena rencananya tertunda karena akan dibiayai dari CSR PLN," kata Asni.
Namun berdasarkan keterangan dari dinas terkait, tutur Asni, jalan tersebut seharusnya telah diperbaiki dengan menggunakan dana CSR dari PT PLN (Persero) melalui Dinas PUPR. Namun hingga saat ini belum dapat dilakukan karena beberapa faktor.
"PT PLN mengundurkan waktu perbaikannya menjadi tahun depan karena masih ada sejumlah tahapan dan proses yang belum selesai, ditambah lagi ada perombakan kepegawaian di PT PLN," kata Asni.
Pihaknya berjanji akan mengawal segala proses, hingga ruas jalan yang utama antar desa tersebut diperbaiki. Tapi jika kembali diundur, pihaknya akan segera menyurati PT PLN dan mendesak Pemkab Cianjur, untuk mengabulkan keinginan warga.
"Pemerintah harus bertanggung jawab terkait hal tersebut, kalau memang PLT belum bisa melakukan pembangunan karena beberapa hal tersebut," katanya.
Seperti diberitakan warga dua desa di Kecamatan Campaka, Cianjur, berharap pemda setempat memperbaiki jalan penghubung Sukajadi-Margaluyu yang rusak parah. Apalagi bila musim penghujan tiba kondisinya seperti kubangan kerbau.
"Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir membuat jalan penghubung Desa Sukajadi dan Margaluyu, Kecamatan Campaka, yang rusak parah tergenangi air hingga puluhan centimeter," kata Kepala Desa Margaluyu, Uan pada wartawan.
Akibatnya, kendaraan sulit untuk melintas karena jalan yang belum tersentuh aspal tersebut. Dampak luasnya warga tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari termasuk aktifitas perekonomian menjadi lumpuh.
Rusak parahnya jalan tersebut sudah terjadi sejak 20 tahun terakhir. Meskipun warga secara swadaya telah melakukan pengerasan, namun tidak kunjung mendapat pengaspalan. Sehingga puluhan orang perwakilan warga mendatangi kantor DPRD Cianjur. (Ant).