Emping Karangtawang Ciri Khas dari Kuningan
KUNINGAN - Desa Karangtawang, Kabupaten Kuningan, Jawa barat rupanya memiliki oleh-oleh ciri khasnya. Desa ini ternyata terkenal sebagai desa perajin emping melinjo.
Keberadaan emping melinjo ini menjadikan warga masyarakat khususnya kaum ibu bisa ikut meringankan beban ekonomi keluarga.
Hampir setiap rumah mempunyai aktivitas yang sama, yaitu membuat emping melinjo. Pemerintah desa juga berupaya ikut membantu memasarkannya dengan mengikutsertakan ketika ada kegiatan pameran, dan kunjungan tamu baik perorangan mau rombongan.
“Inovasi panganan emping sudah menjadi ciri khas desa kami, jadi pemerintah desa juga fokus ikut serta memasarkan produk ini dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan juga desa,” kata Sekretaris Desa Karangtawang, Oleh Solehudin.
Pemasaran emping melinjo warga masyarakat Desa Karangtawang sudah menjangkau ke berbagai daerah di Indonesia, namun untuk permintaan terbanyak masih dari kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Untuk membantu itu, desa akan terus mendukung pengembangan usaha emping melinjo warganya agar terus meningkat dan lebih menyejahterakan secara ekonomi.
Menurut Oleh, masyarakat saat ini bisa dikatakan sejahtera, terlihat dari banyaknya warga yang sudah tidak tergantung lagi kepada program pemerintah yang berupa PKH dan lainnya.
Saat ini, setiap rumah tangga di Desa Karangtawang rata-rata sudah memiliki pekerjaan, baik sebagai perantau maupun berusaha sendiri di rumah.
Sementara warga Desa Karangtawang, Tuti (47) mengaku perekonomian warga sudah mulai membaik, tidak seperti dahulu. Sekarang ibu rumah tangga pun selain bisa mengurus rumah, juga bisa mendapatkan penghasilan dari emping melinjo.
“Alhamdulillah kita dapat membantu ekonomi keluarga tanpa harus meninggalkannya, karena bisa dikerjakan di rumah,” ujar Tuti.
Pemerintah Desa Karangtawang saat ini sedang fokus untuk melakukan pembenahan infrastruktur pertanian dengan berupaya membangun jalan pertanian dan juga irigasi.
“Tahun ini kami sudah mulai membangun jalan pertanian, agar distribusi petani lebih cepat dan mudah,” pungkas Oleh. (Ant).