Gubernur Jabar Instruksikan Kepala Daerah Waspada DBD
BANDUNG - Para kepala daerah di Jawa Barat (Jabar) diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, kasus penyakit yang berpotensi mematikan tersebut terus menyebar.
Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Emil menginstruksikan bupati dan wali kota memonitor wilayah masing-masing dan bergerak cepat menangani penyebaran DBD. Menurutnya, wabah DBD lebih banyak bersifat teknis di lapangan sehingga perlu koordinasi yang apik untuk mencegah penyebarannya.
"Terkait DBD, saya sudah mengoordinasikan kepada setiap bupati dan wali kota di Jabar ya ini karena sifatnya banyak teknis di lapangan, Bekasi kita monitor, Depok kita monitor," kata Gubernur Emil di Bandung, Jumat (1/2).
Selain itu, Emil juga mengimbau kepada seluruh warga Jabar agar waspada terhadap DBD serta menghindari perilaku yang berpotensi memunculkan demam berdarah. Menurutnya, kasus DBD di Jabar secara umum masih terkendali sehingga tidak perlu naik status menjadi kejadian luar biasa (KLB).
"Imbauan terus dilakukan, termasuk di media sosial. Jadi harus mengecek jangan banyak genangan, buang sampah tidak sembarangan, dan fogging untuk daerah terduga sudah kami instruksikan. Intinya kita waspada tapi tidak dalam istilah KLB," ujarnya.
"Penetapan status KLB itu kalau sudah tidak terkendali sehingga harus lintas pusat pun turun. Itu masalahnya tidak merata," ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, selama 2018 tercatat ada 11.107 kasus DBD dengan jumlah meninggal dunia sebanyak 55 orang. Pada 2017 tercatat 11.422 kasus dengan 56 orang meninggal. Untuk korban meninggal pada rentan dua tahun tersebut mayoritas berasal dari Kabupaten Cirebon, yakni 10 orang. (Ant)