Guru Honorer Cianjur Terancam Tak Dapat THR
CIANJUR - Ribuan guru tenaga honorer di Cianjur, Jawa Barat, terancam tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) karena pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan untuk memberikannya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis (30/5), mengatakan pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan atau kebijakan untuk menganggarkan pemberian THR untuk tenaga honorer.
Menurut Herman, pemberian THR tersebut menjadi tanggung jawab dari OPD terkait dan merupakan kebijakannya masing-masing, seperti melalui sistem patungan dari setiap ASN yang ada.
Sedangkan terkait THR untuk ASN di lingkungan Pemkab Cianjur, Herman mengungkapkan sudah dikirim melalui rekening masing-masing, berkoordinasi dengan Bank BJB agar tetap buka hingga 1 Juni.
"Tanggal 1 Juni BJB libur, tapi karena melayani ASN yang tidak punya kartu ATM, kami meminta untuk tetap buka. Kalau yang punya kartu ATM sebenarnya tidak masalah tinggal ambil," ucap Herman.
Sementara, Ketua Forum Honorer Kategori 2 (KFHK-2) Cianjur, Magfur mengatakan setiap tahunnya tenaga honorer selalu tidak mendapatkan kejelasaan diberi THR atau tidak.
"Tahun lalu honorer hanya mendapakan THR seadanya, hasil dari uang iuran dari guru lain yang berstatus pegawai negeri dengan nominal bervariasi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, tenaga honorer di Cianjur selalu diperlakukan seperti anak tiri yang tidak banyak terpenuhi kebutuhannya, meskipun kerja ataupun tugas serta tanggung jawabnya sama, bahkan seringkali lebih dari guru berstatus PNS.
"Pemkab Cianjur pernah berjanji akan memberikan insentif pada guru honorer, namun hingga sampai saat ini belum terealisasi. Harapan kami, ini menjadi perhatian semua pihak di lingkungan pemerintah dan DPRD," harapnya. (Ant).