Hilang 11 Tahun, Siti Fatmah Akhirnya Kembali
CIANJUR - Bulan Ramadan kali ini menjadi bulan yang penuh berkah untuk keluarga Siti Fatmah dari Kampung Jangarang, Cianjur, Jawa Barat. Ia telah menghilang dan tak ada kontak dengan keluarganya selama 11 tahun.
Siti Fatmah alias Aminah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) misterius yang dipulangkan Dinas Tenaga Kerja Jawa Barat (Disnaker Jabar). Ia akhirnya dapat berkumpul dengan keluarganya di Kampung Jangarang, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, setelah lebih dari satu dasawarsa hilang.
Siti yang sempat diberi nama sementara Aminah, telantar selama empat tahun di Arab Saudi dan berhasil dipulangkan oleh Disnaker Jabar.
Informasi penyelidikan tentang Siti Fatmah, berawal ketika Disnaker Jabar mendapat laporan adanya TKW asal Jabar yang mengalami stroke, dan lupa ingatan di RS Aminah-Arab Saudi.
Setelah dipulangkan ke Indonesia, pihak dinas masih kesulitan untuk mendapatkan data pribadi dan keluarga TKW tersebut. Singkat cerita, Siti menuliskan kota Cianjur dan Kecamatan Ciranjang sebagai tempat tinggalnya.
Akhirnya, Siti dapat dipertemukan kembali dengan keluarga dan anaknya yang tinggal di Kampung Jangarang, Desa Panyusuhan, setelah serah terima perawatan dilakukan di Pemprov Jabar.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan Perluasan Tenaga Kerja Disnakertrans Cianjur, Ricky Ardhi di Cianjur, Jumat (24/5), mengatakan penjemputan dilakukan menggunakan ambulans RSUD Cianjur ke Bandung.
Kesehatan Siti Fatmah sudah mulai berangsur membaik dan sehat, namun ia masih memerlukan terapi secara berjenjang di RSUD Cianjur.
"Kami mengusulkan sesampainya di Cianjur langsung dilakukan perawatan, namun Siti dan pihak keluarga menolak, sehingga menjalani perawatan di rumah," kata Ricky.
Sedangkan untuk data kependudukan Siti yang baru seperti Kartu keluarga (KK) sudah selesai dibuatkan dan telah diserahkan ke pihak keluarga, hanya tinggal e-KTP karena harus melakukan perekaman.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Sukaluyu agar operator mendatangi rumahnya untuk melakukan perekaman, serta untuk pengobatan Kartu BPJS sudah kami buatkan termasuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) ibu dan anak," jelas Ricky.
Untuk perawatan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan dan Puskesmas agar melakukan pengecekan serta mendatangi rumah Siti.
Sedangkan terkait tindak lanjut dari kasus tersebut, lanjut Ricky, pihaknya akan menunggu Siti dalam kondisi sehat agar dapat data awal pemberangkatan hingga telantarnya.
"Kami akan terus menelusuri dan menindaklanjuti permasalahan yang dialami Siti ini, meskipun informasi awal pemberangkatan pertama legal dan pemberangkatan kedua yang bermasalah, hingga keluarga kehilangan kontak," pungkas Ricky. (Ant).