Hujan di Bogor Ketika Kemarau Panjang, Ini Penjelasan BMKG
CISARUA, BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena hujan pada Kamis (15/8) siang di Bogor, Jawa Barat, padahal saat ini sedang kemarau panjang.
"Fenomena ini karena ada faktor regional yang menyebabkan hujan. Biasanya adanya perlambatan angin di sekitar khatulistiwa yang menyebabkan arah atau belokan angin di sekitar Jawa Barat dan Banten," ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG, Cisarua Bogor, Asep Firman Ilahi di Bogor, Kamis (15/8).
Sehingga, perlambatan angin di sekitaran khatulistiwa membuat potensi pertumbuhan awan hujan menjadi tinggi.
Maka, menurut Asep, hujan yang terjadi di sebagian wilayah Bogor ini bukan berarti tanda-tanda dari peralihan musim kemarau ke musim hujan. Ia memberikan indikator peralihan musim, yakni terjadinya hujan secara berturut-turut selama 10 hari, atau satu dasarian.
"Hujan pertama di musim kemarau tidak berarti sudah memasuki musim hujan. Kriteria memasuki musim hujan menurut versi BMKG adalah ditandai dengan keadaan hujan berturut-turut selama satu dasarian, diikuti oleh dua dasarian berikutnya," ujar Asep.
Berdasarkan hasil prediksinya, musim hujan di wilayah Bogor baru akan terjadi pada akhir bulan September. Kemudian, musim hujan secara menyeluruh ketika memasuki dasarian pertama bulan Oktober.
Hingga Kamis (15/8) pukul 14.30 WIB, selain Kota Bogor, hujan juga mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Bogor, yakni Kecamatan Pamijahan, Ciampea, Tenjolaya, Dramaga, Ciomas, dan Rancabungur. (Ant).