Ii Tak Menduga Anaknya Tewas dalam Kebakaran di Jepang
CIAMIS - Ii Mulyasari tidak menduga putri kesayangannya Ida Andriyani meninggal mengenaskan usai asramanya di Jepang terbakar, Sabtu (15/2). Ida bersama rekannya asal Purwakarta sesama tenaga kerja wanita (TKA) menjadi korban.
Ii mengaku sempat berkomunikasi dengan putrinya malam sebelum kejadian terjadi. Melalui aplikasi pesan whatsapp, ibu dan anak tersebut saling bertanya kabar.
"Pagi dicoba telpon tidak aktif. Saya pikir mungkin sedang kerja. Siangnya ada informasi dari temannya anak saya sakit," kata Ii di kediamannya di Dusun Bantasari, Desa Sukahurip, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Senin (18/2).
BACA: Asramanya di Jepang Kebakaran, TKW Asal Ciamis Tewas Terbakar
"Ternyata itu sudah kejadian. Hari Sabtu ada dari HRD perusahaan ke sini memberi kabar anak saya meninggal," ucapnya.
Menurutnya, Ida sudah empat tahun bekerja untuk perusahaan Simon Indonesia di Purwakarta. Perusahaan tersebut diketahui memproduksi sepatu.
Ida menjabat sebagai kepala produksi atau leader di perusahaan tersebut. Setelah beberapa lama bekerja, dia pun dikirim ke Jepang untuk perusahaan yang sama.
"Anak saya di Jepang sekitar satu tahun. Kalau di Purwakarta sudah empat tahun. Katanya sekarang kontraknya mau diperpanjang tapi ada kejadian tersebut," tuturnya.
"Kalau di Jepang nama daerahnya belum tahu. Setahun itu kalau komunikasi lewat whatsapp," ungkapnya.
Sebelumnya, perwakilan perusahaan Simon Indonesia datang langsung ke kediaman korban menyampaikan kabar tersebut. Dalam insiden tersebut, Ida bukan korban satu-satunya, TKW asal Purwakarta juga menjadi korban.