Kolaborasi Pentahelix Atasi Kasus Stunting di Kota Cimahi
Cimahi, Jurnal Jabar – Kolaborasi pentahelix atau konsep multi pihak melibatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, akademisi, pelaku usaha, media massa, dan masyarakat digencarkan dalam mengatasi kasus stunting. Pelaksana Jabatan (Pj) Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Maria Fitriana, mengatakan stunting menjadi isu prioritas nasional sehingga perlu kolaborasi dalam penanganannya.
"Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan tumbuh kembang anak, baik pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan dan kemampuan produktivitas anak pada saat dewasa," ujar Maria saat peluncuran program Ranting Emas, dikutip dari cimahikota.go.id, Selasa (11/7).
Maria menjelaskan, Pemkot Cimahi menginisiasi program Ranting Emas sebagai strategi percepatan penurunan angkat stunting dan edukasi masyarakat berbasis pentahelix.
Menurut Maria, sebagai isu prioritas nasional pemerintah telah menetapkan target prevalensi stunting sebesar 14 %. Sementara prevalensi stunting di Kota Cimahi masih di angka 16,4% atau lebih tinggi dari rata-rata nasional.
"Sedangkan prevalensi stunting di Kota Cimahi saat ini berdasarkan hasil survei status gizi indonesia tahun 2022 masih berada pada angka 16,4 %," tuturnya.
Maria menyampaikan, tingginya prevalensi stunting di Kota Cimahi saat ini disebabkan oleh intervensi penanganan stunting masih belum terpadu, pelibatan pihak lain di luar pemerintah masih kurang. Karena itu, program Ranting Emas diyakini mampu menjadi pemicu agar penanganan stunting bisa dilakukan secara terintegrasi.
"Ranting emas diharapkan dapat menjadi pemicu dan pemacu dalam percepatan penurunan stunting dengan memastikan seluruh intervensi baik spesifik maupun sensitif pada keluarga beresiko stunting,” pungkasnya.