Korban Meninggal Ledakan Granat di Bogor Jadi 2 Orang
BOGOR - Korban meninggal ledakan granat di Kampung Wangun Jaya RT02/RW06, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) bertambah menjadi dua orang. Doni (14) mengembuskan napas terakhir dalam perawatan dan persiapan operasi.
Juru bicara Rumah Sakit Umum Daerah Bambang Sumantri menerangkan, Doni meninggal, Kamis (14/2) pukul 21.00 WIB. Doni meninggal lantaran mengalami luka parah di bagian kaki.
Diketahui, Doni mengalami luka bakar hebat setelah granat jenis grenade launcher mortar (GLM) meledak. "Korban atas nama Doni meninggal tadi malam," kata Bambang, Jumat (15/2).
"Korban sejatinya dalam persiapan operasi. Kami menunggu kondisinya membaik karena ada SOP dalam setiap operasi. Semalam, sekitar pukul 20.00 WIB kondisi korban menurun dan akhirnya meninggal sekitar 21.00 WIB," ucapnya.
Sementara, korban lain Khoirul Islami (10) saat ini masih menjalani perawatan intensifdi RSUD Leuwiliang. Sebelumnya, Muhammad Mubarok (10) meninggal dunia saat insiden terjadi.
"Satu korban lain (Khoirul) masih dirawat. Kondisinya Alhamdulillah membaik," ungkapnya.
Sebelumnya, Komandan Distrik Militer Kodim 0621/Kabupaten Bogor Letkol (inf) Harry Eko Sutrisno dalam keterangan tertulis menerangkan, GLM meledak di rumah warga di Desa Ciarutenilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Tiga orang anak di bawah umur menjadi korban.
Harry menduga, granat lontar meledak karena dipukul-pukul atau dibenturkan ke benda keras. Dia mengaku telah mendatangi rumah korban bersama polisi untuk meminta keterangan saksi-saksi.
"Kejadian sekitar pukul 14.00 WIB. Ada dugaan granat itu didapat dari lokasi latihan militer yang berada atas bukit," kata Harry, Kamis (14/2).
"Kami imbau masyarakat dapat mengantisipasi peristiwa serupa dengan tidak mendatangi area latihan militer. Khususnya, orang tua agar memerhatikan anak-anaknya tidak bermain di area latihan yang jaraknya sekitar dua kilometer," ungkapnya.