Lima Orang Tewas Tertimbun Longsor di Tambang Emas Liar
NANGGUNG, BOGOR - Bencana longsor terjadi di area tambang emas warga di Gunung Pongkor, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Hujan yang deras dan terus-menerus di hari Minggu (12/5) diduga menjadi penyebab utama longsornya area tambang ilegal tersebut. Timbunan tanah longsor pun dilaporkan mencapai setinggi 110 meter.
Melansir dari Alinea.id, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan upaya pencarian terhadap korban longsor telah dilakukan. Tim pencarian menemukan delapan korban dan lima di antaranya telah tewas.
"Struktur tanah yang labil serta hujan deras yang terus-menerus mengakibatkan tanah longsor di Gunung Pongkor," kata Sutopo di Jakarta, Selasa (14/5).
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Bogor, Jawa Barat, AKP Ita Puspita Lena mengonfirmasi kembali bahwa ada delapan penambang liar di sana yang menjadi korban tertimbun longsoran.
"Telah terjadi peristiwa tanah longsor setinggi 110 meter dan lebar 70 meter sehingga mengakibatkan dugaan tertimbunnya pelaku penambang emas tanpa izin (PETI) yang sedang melakukan kegiatannya di lokasi tersebut," papar Ita di Bogor, Selasa (14/5).
Ita juga menginformasikan bahwa hujan terus mengguyur tempat kejadian perkara ketika proses evakuasi berlangsung.
"Dengan pertimbangan cuaca yang tidak mendukung, hujan deras dan di lokasi rawan terjadinya longsoran susulan, proses pencarian serta evakuasi tidak bisa dilaksanakan," jelas Ita.
Akhirnya pencarian polisi bersama Koramil dan pihak PT Antam Tbk dihentikan pada Senin (13/5) sore.
Ita mengatakan bahwa pencarian dihentikan karena tidak ada lagi laporan dari pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya, akibat longsor di Gunung Pongkor.
Sebanyak delapan korban yang tertimbun yaitu DD (25), DK (18), Y (30), ND (45), IW (40), P (35), PL (25), dan HB (49).
Adapun identitas tiga korban selamat adalah Uus (35 tahun) warga Desa Bantar Karet, Dede (30) warga Desa Cisarua, dan Dika (24) warga Desa Cisarua. (Ant).