Pemerintah Kota Bogor melaksanakan audisi dan kurasi terhadap ratusan pengamen jalanan di Taman Ekspresi pada 22 April 2025. Foto Pemprov Jawa Barat

musisi, pengamen jalanan, audisi di taman ekspresi

Ratusan Musisi Jalanan Ramaikan Audisi di Taman Ekspresi

Pemerintah Kota Bogor melalui Disparbud mengadakan audisi dan kurasi terhadap 233 pengamen jalanan di Taman Ekspresi pada 22 April 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Satgas Pemberantasan Premanisme dan bertujuan menciptakan ruang seni yang tertata serta humanis.

Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemerintah Kota Bogor melaksanakan audisi dan kurasi terhadap ratusan pengamen jalanan di Taman Ekspresi pada 22 April 2025. Inisiatif ini adalah bagian dari program Satgas Pemberantasan Premanisme serta merupakan usaha untuk menciptakan ruang seni yang lebih teratur dan berarah.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, Kepala Disparbud Kota Bogor Iceu Pujiati, dan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Juniarti Estiningsih.

Menurut Jenal Mutaqin, audisi ini menunjukkan komitmen pemkot untuk menciptakan kota yang lebih teratur dan humanis. Salah satu target utama dari program ini adalah, merestrukturisasi keberadaan para pengamen, terutama yang sering tampil di angkutan kota.

“Walaupun tidak semua pengamen memiliki sikap yang buruk, mereka semua diwajibkan untuk mengikuti audisi agar dialokasikan ke tempat penampilan yang tepat,” kata Jenal.

Dia juga menambahkan, pemerintah berupaya menjadikan pengamen sebagai seniman dengan tempat tampil yang pantas, seperti di taman kota, kafe, restoran, atau warung taman.

Ia memastikan bahwa ke depannya para pengamen akan tampil dalam bentuk yang lebih teratur dan memperoleh pendapatan dari pengakuan masyarakat, bukan dengan cara yang memaksa atau mengganggu lalu lintas.

Kriteria yang dinilai dalam audisi mencakup kemampuan bermusik, penampilan yang rapi, dan sikap. Mereka yang terbukti terlibat dalam aktivitas negatif seperti alkoholisme akan langsung dibatalkan kepesertaannya.

Jenal juga menegaskan komitmennya untuk menghentikan peredaran minuman keras ilegal di Kota Bogor, yang dianggap sebagai salah satu penyebab masalah sosial seperti premanisme, balapan liar, dan kenakalan remaja.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi generasi muda dan memberikan arahan kehidupan yang lebih baik,” tuturnya.

Sementara itu, Juniarti Estiningsih mengungkapkan, terdapat delapan taman besar di Kota Bogor yang siap menjadi lokasi penampilan bagi para pengamen. Setiap taman akan menyediakan satu hingga tiga titik pertunjukan lengkap dengan fasilitas semi permanen serta aliran listrik untuk menunjang kebutuhan alat musik.

Iceu Pujiati menambahkan, 233 pengamen terlibat dalam audisi dan akan dibagi ke dalam beberapa grup musik. Dia berharap, program ini dapat meningkatkan kemampuan para pengamen sehingga mereka bisa berpartisipasi di beragam acara seni pada tingkat kota, provinsi, bahkan nasional.

Sumber: Jabarprovgoid 

Komentar