Pasar Jambu Dua Bogor diterjang luapan air Sungai Ciliwung
Bogor - Sejumlah pedagang di Pasar Jambu Dua, Kota Bogor, Jawa Barat terpaksa libur massal karena lapaknya penuh lumpur akibat terendam air Sungai Ciliwung setinggi dua meter yang meluap pada Kamis (25/04/2019) malam.
"Ada dua blok yang yang terendam air setinggi dua meter, Blok A basement dan Blok B basement. Pedagang Blok A sudah mulai bisa berdagang, yang Blok B masih kita bersihkan dulu," kata Kepala Urusan Operasional Pasar Jambu Dua, Abu Sofyan di Bogor, Jumat (26/04/2019).
Menurutnya, jumlah pedagang di Blok B basement pasar Jambu Dua ini ada sebanyak enam pedagang. Terdiri dari berbagai jenis dagangan, mulai dari tempat makan warteg, hingga pedagang sayur. Sedangkan di Blok A Basement jumlahnya lebih banyak, yaitu 25 pedagang, mayoritas dagangannya sembilan bahan pokok (sembako).
"Di Blok B basement ini memang sedikit pedagangnya, lebih banyak digunakan sebagai gudang. Karena pengalaman beberapa kali terendam banjir," kata Abu.
Meski begitu, kata dia, tidak ada barang dagangan yang terendam akibat meluapnya Sungai Ciliwung pasa Kamis malam. Para pedagang sudah mengantisipasi terlebih dahulu saat banjir pertama pukul 21.00 WIB ketika air masih setinggi mata kaki.
"Jam 21.00 WIB dagangan sudah dikeluarkan karena banjir semata kaki. Tidak lama langsung surut, sudah dibersihkan malah tinggi lagi jadi dua meter," tuturnya.
Menurutnya, air mulai surut sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Para pedagang meminta bantuan unit Pemadam Kebakaran Kota Bogor untuk membersihkan lumpur di basement Blok A dan Blok B Pasar Jambu Dua.
Tinggi muka air (TMA) Bendungan Katulampa Sungai Ciliwung di Kota Bogor Jawa Barat sempat berstatus siaga satu dengan ketinggian air 220 centimeter, pada pukul 20.30 WIB, Kamis (25/04/2019).
"TMA Bendungan Katulampa 220 centimeter, sedangkan TMA pintu intake Kalibaru atau saluran induk katulampa 30 centimeter," kata Kepala Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman.
Ia mengimbau agar masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung waspada, terlebih di wilayah DKI Jakarta. Karena, selama Bogor mengalami musim hujan, potensi meluapnya permukaan Sungai Ciliwung akan tetap ada. (ANT).