Pemkab Garut Ingatkan Tengkulak Tidak Monopoli Stok dan Harga Sembako
GARUT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Polres Garut mengingatkan para tengkulak tidak memonopoli harga dan stok jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Khawatir akan hal tersebut, pengawasan pun diperketat.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman bersama Kapolres AKBP Budi Satria Wiguna memantau langsung harga sembako di Pasar Ciawitali, Tarogong Kidul. Hasilnya diketahui beberapa komoditas mengalami kenaikan.
Harga telur ayam yang semulau Rp18.000 per kilogram (Kg) menjadi Rp25.000. Sedangkan daging ayam naik Rp4.000 dari sebelumnya Rp30.000 per Kg.
Dalam pengamatannya, Helmi mengatakan, stok bahan pangan dalam kondisi aman jelang libur Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. "Ada yang turun dan naik (harga)," kata Helmi kepada awak media di lokasi, Jumat (14/12).
"Menurut pedagang harga tersebut masih relatif tidak memberatkan," ucapnya.
Sementara, AKBP Budi menegaskan kepada sejumlah pihak untuk tidak coba memonopoli harga dan ketersediaan barang. Menurutnya, Polres Garut bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan bakal fokus memonitor harga.
"Sampai sat ini tidak ada (monopoli). Satgas Pangan akan terus memantau dan fokus pada harga," ujar Budi.
Budi memastikan, hingga saat ini belum ditemukan adanya indikasi penyimpangan penjualan sembako. Meskipun begitu, polisi akan tetap memonitor perkembangan harga.
"Kalau ada permainan harga dari tengkulak atau makelar, sengaja mumpung harga naik barang diumpetin dulu itu yang kami kejar. Sampai saat ini tidak ada dan kami akan pantau," ujarnya.