Pemkab Garut Perbolehkan Pelaku Usaha Hotel Naikkan Tarif
GARUT - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) membolehkan tarif hotel naik saat momentum libur tahun baru. Meski begitu, kenaikan tarif tidak boleh lebih dari 50 persen dan harus diikuti dengan pelayanan yang sesuai.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan mencontohkan, para pelaku bisnis hotel harus memberikan rasa nyaman dan aman bagi pengunjung. Dia menambahkan, Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki banyak tempat objek wisata dan sejumlah tempat penginapan baik itu hotel tingkat melati hingga berbintang.
"Kalau kami imbau itu naiknya tidak lebih 50 persen," kata Budi di Garut, Kamis (27/12).
Momentum libur panjang termasuk pergantian tahun, kata dia, para wisatwan sering kali membutuhkan tempat penginapan. Karena itu, pengelola hotel menaikan tarif dibanding hari biasa.
Pemerintah daerah, kata dia, sudah menerbitkan surat edaran aturan tarif hotel pada musim libur Perayaan Natal dan Tahun Baru. Dengan begitu, pengelola hotel tidak sembarangan menaikan tarif yang akhirnya merugikan pengunjung.
"Surat edaran supaya mereka tidak semena-mena menaikan tarif hotel sudah diterbitkan," ujarnya.
Dia berharap, batas kenaikan tarif hotel tersebut tidak menimbulkan kesan berwisata ke Garut mahal. Pasalnya, para pelaku usaha terkait telah berupaya menciptakan pelayanan terbaik dan terjangkau.
Pemerintah daerah juga sudah melakukan pembinaan terhadap para pelaku usaha yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Garut. Tujuannya, kata dia, agar memberikan pelayanan yang berkesan bagi pengunjung.
"Memberikan kenyamanan bagi wisatawan itu salah satu kewajiban dalam program Sapta Pesona di antaranya keramahan," ungkapnya.
Kabupaten Garut menawarkan tempat wisata seperti pemandian air panas, Taman Satwa Cikembulan, wisata danau, pegunungan, maupun pantai. Wisatawan dapat menginap di hotel dengan konsep beragam baik itu modern maupun tradisional, bahkan banyak juga hotel kelas melati yang terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah. (Ant).