Pemkot Bogor Jamin Kebutuhan Pendidikan Anak Yatim Korban Covid-19
Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjamin kebutuhan pendidikan anak yatim piatu. Jaminan tersebut berupa bantuan pendidikan dan pendampingan bagi anak-anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.
Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Camat hingga Lurah secara serentak turun ke wilayah menyerahkan bantuan tersebut kepada 133 keluarga yang kehilangan orangtuanya, Selasa (17/8).
Menurut Bima Arya, lewat program ini pemerintah berupaya memastikan anak-anak bangsa bisa terus melanjutkan hidup sebagai harapan dan masa depan Indonesia.
“Kita pastikan tidak ada lost generation. Kita sudah mendata, ada 229 anak di bawah 18 tahun yang kehilangan orangtuanya karena terpapar Covid-19,” ungkap Bima Arya.
Agar tidak terjadi generasi yang hilang (lost generation), lanjut Bima Arya, anak-anak tersebut akan dijamin pendidikannya sampai lulus SMA. Dananya bersumber dari kegiatan atau program dinas. Selain itu, ada juga donasi dari gaji ASN yang disisihkan, termasuk hasil lelang barang pribadi Bima Arya yang mencapai Rp53,7 juta.
“Termasuk yang bersekolah di swasta. Kemudian semuanya juga akan didampingi konseling dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMPPA). Mereka harus tetap bisa meraih masa depan,” jelas Bima Arya.
Dari 229 anak tersebut, 150 diantaranya yatim, 72 piatu, dan 7 yatim piatu. Mereka berasal dari 133 keluarga. 46 diantaranya masih balita dibawah 5 tahun, SD berjumlah 76, SMP sebanyak 53, dan SMA berjumlah 54.
Bima Arya menambahkan, jumlah tersebut masih mungkin bertambah karena pandemi masih melanda. Dari data yang dilaporkan juga diketahui bahwa 97 anak diantaranya telah dibantu melalui program-program bantuan keluarga tidak mampu seperti PKH, BPNT dan BPJS. Pemkot Bogor akan mengusahakan sisanya untuk tetap dibantu.
Adapun untuk mendukung keberlangsungan program ini, Pemkot Bogor menerjunkan camat dan lurah untuk mendata anak yatim piatu beserta kebutuhannya.
“Saya sudah minta kepada Pak Camat, Pak Lurah, mendata kebutuhannya apa. Bermacam-macam, ada yang sudah tinggal dengan keluarganya, ada yang mungkin masih mencari tempat tinggal, ada yang perlu biaya kuliah semuanya di data terlebih dahulu,” pungkasnya.