Pencuri Motor Tewas Dihakimi Massa di Bekasi
BEKASI - Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor tewas mengenaskan dihakimi warga, setelah aksinya dipergoki pemiliknya.
Pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut tewas di samping SPBU Mareleng, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Senin (09/12) petang.
Peristiwa itu bermula ketika korban Amat (24) sedang rileks di warung kopi, seketika mendengar suara sepeda motornya jenis Honda CBR dengan Nomor Polisi B-4686-FFO berbunyi.
Penasaran dengan suara itu, korban lantas keluar untuk memastikan kendaraannya baik-baik saja. Namun, rupanya sepeda motor korban berhasil dibawa kabur pelaku.
Tak mau tinggal diam, korban mengejar pelaku dengan cara berlari dari depan SPBU Mareleng ke arah Cikarang. Kebetulan tidak jauh dari lokasi, situasi lalu lintas padat sehingga korban dengan mudah mendapatkan pelaku.
"Pelaku ditendang oleh korban sampai jatuh, korban juga meminta pertolongan pengendara lain dan warga sekitar untuk mengamankan pelaku," kata Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, AKP Sunardi, Selasa (10/12).
Sunardi menjelaskan akibat kesal dengan ulah pelaku, korban dengan massa lain naik pitam sampai-sampai menghajar pelaku dengan sejumlah bogem mentah, atau tangan kosong. Aksi massa itu sempat terhenti, setelah anggota yang sedang melakukan observasi datang ke lokasi kejadian, namun kondisi pelaku sudah babak belur.
"Pelaku luka pada bagian kepala robek dan dagu serta wajah lebam. Selanjutnya pelaku di bawa ke RSUD Kabupaten Karawang namun dalam perjalanan pelaku meninggal dunia," katanya.
Dari kejadian itu, korban Amat harus berurusan dengan petugas kepolisian. Korban dimintai keterangan lebih jauh perihal aksi main hakim hingga menyebabkan pelaku tewas.
"Korban (Amat) diperiksa karena melakukan penganiayaan terhadap pelaku, yang diduga dapat sebagai akibat meninggalnya pelaku," ungkapnya.
Sementara jasad pelaku telah dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi, untuk kepentingan autopsi sekaligus mengecek DNA pelaku dan mengambil sidik jari, untuk mengetahui identitasnya.
"Saat ini petugas masih melakukan lidik untuk mencari tahu identitas pelaku," kata Sunardi. (Ant).