Pengabdian Masyarakat FIK UI Peduli Kesehatan Jiwa Warga
DEPOK - Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas), yang mengusung program Promosi Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan Penyakit Kronis.
Kegiatan tersebut dilakukan di tiga desa yaitu desa Banyubiru, desa Sukarame, dan kecamatan Sumber Jaya kabupaten Pandeglang, Banten.
"Kegiatan Pengmas ini didasarkan atas tingginya angka gangguan jiwa di Provinsi Banten, sesuai dengan data Riskesdas 2018 tentang kesehatan jiwa tahun 2018," kata Pengabdi Masyarakat FIK UI Ice Yulia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/8).
Data tersebut menyebutkan, angka kejadian gangguan mental emosional di Provinsi Banten mencapai 14 persen, Gangguan jiwa berat adalah 0,57 persen dan Depresi 8,7 persen.
Ice Yulia menuturkan, berdasarkan hasil survei pada daerah Banyubiru didapatkan masalah kesehatan tertinggi adalah penyakit kronis. Dengan rincian, penderita hipertensi mencapai 50 orang, diabetes melitus 30 orang, dan gangguan jiwa berat dua orang.
Masalah psikososial yang sering menyertai penyakit kronis adalah kecemasan dan depresi. Efek dari kecemasan dan depresi akibat penyakit kronis adalah potensi tindakan bunuh diri.
Peduli akan kondisi tersebut, Tim Pengmas FIK UI turun langsung ke wilayah Pandeglang. Pasalnya daerah ini juga terkena dampak langsung bencana Tsunami pada 22 Desember 2018 lalu.
"Sehingga diharapkan kegiatan Pengmas kami memberikan upaya penanganan yang efektif, terutama pada masyarakat dengan masalah penyakit kronis agar tidak mengalami masalah kejiwaan lebih lanjut," jelas Ice Yulia.
Tim Pengmas FIK UI melibatkan para kader untuk dilatih agar dapat menjadi 'agent of change', serta meneruskan aksi yang telah digagas oleh para dosen keperawatan UI.
Jumlah kader yang mengikuti kegiatan ini, dari desa Sukarame sebanyak 14 orang dan Banyubiru 13 orang.
Peserta pelatihan menyampaikan, bahwa kegiatan ini sangat positif di mana kader dapat mengetahui pendekatan. Tujuannya untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dengan penyakit kronis.
Selain itu, para kader juga berharap melalui kegiatan ini kader dapat membantu dalam mengubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar dengan pentingnya kesehatan jiwa, terutama pada masyarakat dengan penyakit kronis. (Ant).