Pengrajin Tahu Tempe di Kota Bandung Diizinkan Naikkan Harga
Bandung, Jurnal Jabar – Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, memastikan stok kacang kedelai masih tercukupi. Namun, ia mengizinkan jika pengrajin tahu dan tempe menaikkan harga jual supaya mereka tidak mogok produksi di tengah kenaikan harga kedelai ini.
"Jadi kalau kita lihat stok relatif ada, meskipun tidak banyak. Operasional (berjalan) biasa, jangan mogok. Tetap produksi karena tahu dan tempe makanan kita juga," katanya usai meninjau Pabrik Tahu Tempe NJ, Rabu (16/2) dikutip dari jabarprov.go.id.
Yana mengatakan akan ada ratusan ribu ton kacang kedelai yang masuk ke Indonesia. Sehingga ia mengistruksikan dinas terkait untuk melayangkan surat ke pemerintah pusat agar mendapatkan perlakuan khusus pendistribusian kacang kedelai.
"Mudah-mudahan kita bisa ada perlakuan khusus. Apakah itu subsidi seperti minyak goreng. Sehingga ujungnya harga ke perajin itu tetap bisa di harga yang kemarin," imbuhnya.
Ia mengatakan, kenaikan harga kedelai di dalam negeri terjadi karena harga kedelai secara global mengalami kenaikan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa daerah penghasil kacang kedelai seperti Brasil dan Amerika Serikat gagal panen.
"Ada beberapa daerah penghasil kedelai di Brazil gagal panen. Sehingga produksinya berkurang. Tapi sekarang ini asosiasinya di Jakarta ada sekitar 140.000 ton dalam perjalanan, sudah ada pembelian," ujarnya.
Perlu diketahui, saat ini harga kacang kedelai di Kota Bandung pada kisarann Rp11.000 per kilogram. Sebelumnya yaitu seharga Rp9.500 per kilogram.
"Operasional (berjalan) biasa, jangan mogok. Tetap produksi karena tahu dan tempe makanan kita juga. Jadi untuk stok aman tapi harga (naik), karena di internasionalnya juga naik," ujar Yana.