Penyebab Meninggalnya Belasan Petugas KPPS di Jabar
Bandung-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat mengungkap penyebab meninggalnya 12 orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) seusai bertugas.
Menurut KPU setempat mereka mengalami kelelahan saat bertugas karena harus menyalin berbagai jernis formulir KPU.
"Itu kan ada enam set. Lembarannya cukup besar. Jadi itu lima pemilihan berarti. Lima jenis pemilihan, lima jenis formulir C1, banyak itemnya. Kurang lebih ada 20 sampai 30 lembar. Kali saksi 16 partai, kali DPD jadi wajar kalau itu sangat melelahkan sekali," kata Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok, di Gedung Sate Bandung, Sabtu (20/04).
Dia mengatakan, salah satu tugas terberat yang harus dihadapi oleh petugas KPPS ialah menyalin berbagai formulir Pemilu 2019.
"Yang paling menghabiskan waktu itu nyalinnya. Jadi kan perhitungan suara selesai pukul 23.00 malam, yang lama itu nyalinnya untuk plano, nyalin ke jenis formulinya," terangnya.
Menurut dia, saat awal masa rekrutmen petugas KPPS pihaknya sudah menyampaikan sejumlah hal yang harus diterima oleh petugas KPPS dan ada test kesehatan.
"Surat kesehatan sudah. Cuma problem kita banyak yang siap jadi KPPS secara persyaratan atau memenuhi. Tapi tidak banyak yang mau. Kan gitu ya. Maka kemudian yang sekarang di TPS itu adalah yang siap dan mau. Dana itu akan sangat luar biasa kesukarelaannya dengan honor tidak seberapa tapi mereka kerja full," jelanya.
Pihaknya menyatakan hingga 19 April 2019, tercatat ada 12 orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia terkait pelaksanaan Pemilu 2019.
"Petugas KPPS di Jabar yang meninggal dunia) tambah menjadi 12, nambah 2 jadi 12 orang yang meninggal. Itu di sembilan kota/kabupaten," pungkasnya. (Ant)