Polres Garut Ancam Pidanakan Pemeras di Objek Wisata
GARUT - Kepolisian Resor (Polres) Garut mengancam akan memidanakan siapa saja yang memeras wisatawan pada kawasan objek wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, ancaman tersebut disampaikan untuk memberantas premanisme. Tak hanya itu, kata dia, ancaman tersebut sekaligus dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan saat musim libur pergantian tahun.
"Kalau ada yang tetap ngeyel melakukan pemerasan dan merugikan wisatawan kami akan pidanakan," kata Budi kepada wartawan di Garut, Senin (31/12).
Menurutnya, Polres Garut bersama TNI serta petugas pemerintah daerah terkait berkoordinasi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di kawasan objek wisata. Salah satunya untuk mengantisipasi premanisme.
Yang menjadi perhatian kepolisian, yakni premanisme terkait parkir kendaraan dan cuci mobil di objek wisata Cipanas Garut di Kecamatan Tarogong Kaler. Menurut laporan, kata dia, wisatawan kerap mengeluhkan masalah parkir kendaraan yang tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah daerah. Bahkan, wisatawan diminta untuk membayar jasa cuci mobil tanpa kesepakatan sebelumnya.
"Dulu pernah saya tertibkan mereka yang memeras minta uang untuk cuci mobil, kalau masih saja ada akan saya pidanakan," ungkapnya.
Kepolisian telah disiagakan di kawasan objek wisata di Garut untuk mengantisipasi adanya tindakan pemerasan di lokasi wisata. Karena itu, dia berharap adanya kerja sama dengan wisatawan untuk melaporkan tindak pemerasan yang terjadi kepada petugas setempat.
"Masyarakat harus peka, kalau bisa lapor saja ke keamanan di sana atau aparat. Jangan diam saja, harus aktif," ujarnya.
Menurutnya, polisi memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Kabupaten Garut merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara. Karena itu, citra daerah Garut harus terjaga dengan baik.
"Garut ini jadi sorotan dunia, untuk itu jangan menciptakan suasana yang mengganggu wisatawan," tuturnya. (Ant)