Ridwan Kamil Lantik Bupati Kuningan dan Wali Kota Banjar
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Emil) melantik dua kepala daerah sekaligus. Acep Purnama-Muhammad Ridho Suganda sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kuningan serta Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar.
Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Bupati Kuningan dan Wali Kota Banjar untuk masa jabatan 2018-2023 digelar di Aula Barat, Gedung Sate, Bandung, Selasa (4/12).
"Alhamdulillah dua hari terakhir saya melantik para pemimpin di wilayah. Kemarin pelantikan Bupati Tasikmalaya, pagi ini kami melantik Bupati Kuningan dan Wabup Kuningan dan Walkot dan Wawalkot Banjar," ujar Emil.
Mantan Wali Kota Bandung itu lantas menitipkan tiga hal kepada kedua kepala daerah tersebut, yakni menjaga integritas di level pimpinan hingga ASN. Selanjutnya, harus membawa perubahan dalam sistem tata kelola pemerintahan, dan profesionalitas dalam bekerja.
Selain itu, target menciptakan Jabar sebagai daerah tujuan pariwisata pun harus didukung kedua kepala daerah yang baru dilantik tersebut. Mereka diminta untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada dan tentunya sesuai dengan dukungan pemerintah provinsi (pemprov).
"Kalau disebut potensi, Jabar ini luar biasa. Tadi saya sampaikan dalam pidato. Saya ibaratkan permata yang kurang dipoles. Saya akan memoles selama lima tahun," katanya.
Sementara, Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, instruksi gubernur hampir sama dengan janji politik saat pencalonan. Seperti optimalisasi pembangunan dan kepariwisataan.
Menurutnya, Kabupaten Kuningan memiliki keunggulan pada sisi pariwisata alam. Dalam waktu dekat, kata dia, beberapa tempat seperti Waduk Dharma, Balong Dalem, dan Situ Embung akan segera dibenahi.
"Beberapa waktu lalu kunjungan Pak Gubernur ke Kabupaten Kuningan dan beliau sudah mengonsep. Beliau menjanjikan akan menjadikan pariwisata yang aneh dan tidak ada di tempat lain. Lokasinya di Waduk Dharma," kata Ace.
Sementara, Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih mengatakan, meski wilayahnya tidak memiliki SDA seperti daerah lain di Jabar tetapi dia dibantu Emil akan mengonsepkan pemanfaatan ruang untuk dijadikan tempat wisata. Selama ini, kata dia, wilayah Banjar hanya dijadikan sebagai daerah lintasan menuju Pangandaran.
Ke depan, dia ingin wisatawan yang akan berlibur ke Pangandaran bisa menghabiskan sebagian waktunya di Banjar. "Kami memang tidak punya SDA. Ini kami akan kelola dengan inovasi dan kreatif," kata Ade.
"Saya mimpi Banjar tidak hanya menjadi kota persinggahan tapi harus jadi tujuan tidak hanya ke Pangandaran saja tapi ke Banjar," ungkapnya. (Ant).