Ridwan Kamil Prihatin soal OTT Bupati Cirebon
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Kang Emil mengaku prihatin atas operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra melakukan jual-beli jabatan.
"Tentunya saya sangat prihatin, sangat menyayangkan terhadap kasus semalam, dalam waktu dua minggu, dua kepala daerah di Jabar terkena OTT atau operasi tangkap angan oleh KPK. Ini sebuah pelajaran," kata Kang Emil di Kota Bandung, Kamis (25/10).
Orang nomor satu di Provinsi Jabar itu mengaku prihatin karena dalam dua pekan ada dua kepala daerah yang ditangkap komisi antirasuah. Kang Emil mengaku dirinya selalu mewanti-wanti para kepala daerah dan aparatur sipil negara (ASN) di Jabar untuk tidak melakukan penyimpangan dalam pekerjaannya. Terutama yang berkaitan dengan korupsi.
"Berkali-kali saya selalu mengingatkan kepada para kepala daerah dan ASN untuk tidak bermain-main dalam wilayah integritas. Sehingga jangan sampai para pelayan masyarakat ini malah melakukan penyalahgunaan jabatan atau penyimpangan lainnya," ucapnya.
"Utamanya kita itu harus fokus pada niat melayani masyarakat. Tidak ada niat mencari kekayaan ketika diberikan amanah jabatan tertentu," ungkapnya.
Dia mengatakan, Pemprov Jaba segera berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menjamin keberlangsungan pemerintahan dan pelayanan publik di Kabupaten Cirebon tidak terganggu. Salah satu hal yang dikoordinasikan terkait penunjukkan pejabat pengganti untuk posisi bupati Cirebon.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan menyatakan operasi tangkap tangan di Kabupaten Cirebon, Jabar terkait jual-beli jabatan. Dalam OTT KPK mengamankan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra bersama enam orang lain.
"Terkait jual-beli jabatan," kata Basaria di Jakarta, Rabu (24/10) malam. (Ant)