Ridwan Kamil Siap Luncurkan Program Saudagar Jabar

Ridwan Kamil Siap Luncurkan Program Saudagar Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita. (Foto: Ist)

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan pihaknya akan membuat program Saudagar Jabar untuk memaksimalkan berbagai peluang ekonomi yang ada dengan menjadikan Kamar Dagang dan Industri sebagai mitra utama.

Emil mengatakan, Program Saudagar Jabar diharapkan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Selain itu, dunia usaha juga bisa terlibat dalam menekan masalah ketimpangan yang selama ini menjadi kendala utama pembangunan.

"Provinsi punya program Saudagar Jabar. Itu adalah komitmen kami agar peluang-peluang ekonomi di Jawa Barat ini didahulukan kepada pengusaha-pengusaha di Kadin Jawa Barat," kata Emil dalam keterangan tertulis, Jumat (8/2).

"Jadi, insya Allah dengan komitmen saya sebagai gubernur, pertumbuhan akan semakin maju. Kadin Jabar juga akan makin maju sebagai mitra dengan program-program dan ketimpangan di Jawa Barat akan kita hilangkan," ucapnya.

Emil menekankan, ada lima langkah yang dilakukan Pemda Jabar untuk mengatasi ketimpangan. Kelima langkah tersebut di antaranya memaksimalkan pembangunan infrastruktur, pengembangan pusat industri baru, peningkatan komoditas perdagangan, pengembangan kawasan destinasi wisata, serta pembangunan Jawa Barat sebagai provinsi digital.

Yang menjadi perhatian mantan wali kota Bandung itu, yakni pengembangan kawasan atau pusat industri baru. Oleh karena itu, kata dia, untuk kedepannya pusat pertumbuhan di Jabar ada di kawasan segitiga Kertajati-Patimban-Cirebon.

"Pertumbuhan masa depan Jabar ada di segitiga Patimban-Kertajati-Cirebon. Jadi, nanti wilayah paling maju dan futuristik. Luar biasa ada di segitiga daerah itu," ungkapnya.

Gubernur mengemukakan, semua industri padat karya bakal dipusatkan di daerah segitiga Kertajati-Patimban-Cirebon sehingga tidak terpencar-pencar di seluruh Jabar. 

"Saat ini industri padat karya banyak pindah karena urusan upah. Kami akan tahan supaya tidak pindah ke Jawa Tengah atau Vietnam dengan menyediakan tempat yang cocok, memadai di zona tersebut," tuturnya. (Ant)