Ridwan Kamil Tak Setuju Wacana Provinsi Bogor Raya
BANDUNG - Lebih baik pemekaran kabupaten atau kota ketimbang provinsi. Sebab beragam bantuan keuangan dari pemerintah pusat turum ke daerah tingkat dua, kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pernyataan Kang Emil ini disampaikan menanggapi wacana pemekaran provinsi seperti usulan pembentukan Provinsi Bogor Raya. Menurut Emil, wacana itu tidak relevan dilakukan.
"Kalau menurut saya yang berpengaruh itu pemekaran tingkat dua (kabupaten/kota) atau desa," kata Emil usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (22/8).
Wacana Provinsi Bogor Raya pertama kali dimunculkan Wali Kota Bogor Bima Arya. Kajian mengenai usulan itu kini tengah dibahas Pemkot Bogor, meski wacana ini menuai pro dan kontra. Pemkab Bekasi dan Pemkot Depok yang digadang-gadang bergabung, juga menolak. Belakangan wacana ini juga dimentahkan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.
Menurut Emil, pemekaran provinsi tidak akan berdampak secara anggaran yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Tapi jika dilakukan pemekaran wilayah tingkat dua sebanyak 10 daerah maka jumlah anggaran dari pemerintah pusat ke Provinsi Jabar akan bertambah.
"Nambah 10 daerah saja itu bantuan keuangan triliunan rupiah akan masuk dari pusat karena berbanding lurusnya dengan jumlah daerahnya," kata Emil.
Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan kajian pemekaran desa di Jawa Barat.
"Sampai saat ini masih dikaji. Orang bicara pemekaran lihat urgensi-nya yaitu datang dari pelayanan publik yang terlalu lama di perjalanan dan terlalu jauh. Oleh karena itu, saya cenderung pemekaran desa dan pemekaran tingkat dua," kata dia.
Pemekaran desa dan daerah tingkat dua, sambungnya, jika dibandingkan dengan wilayah Provinsi Jawa Timur yang berjumlah penduduk 40 juta sedangkan jumlah wilayah pemerintahan sebanyak 38 kabupaten/kota.
Provinsi Jawa Barat, kata Emil, jumlah penduduknya sebanyak 50 juta jiwa sedangkan jumlah wilayahnya hanya 27 kabupaten/kota.
Saat ditanya tentang ideal jumlah desa di Jawa Barat, Gubernur Emil mengatakan pihaknya belum bisa menentukan dan hal itu masih menunggu hasil kajian yang hingga saat ini masih dilakukan.
Akan tetapi, lanjut Emil, saat ini banyak desa yang terlalu luas sehingga pelayanan kepala desanya terlalu jauh. "Itu kasihan kepala desanya karena wilayah desanya terlalu luas," ujar Emil.