Rius vs Garuda Indonesia Berakhir Damai
JAKARTA - Viralnya kertas menu tulis tangan di kelas bisnis pesawat Garuda Indonesia, membawa pengunggahnya Rius Vernandes dilaporkan ke polisi oleh Serikat Pekerja Garuda (Sekarga). Rius dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik.
Selasa (16/7), Rius mengunggah di akun Instagramnya -- @rius.vernandes -- surat panggilan dari polisi karena unggahannya tersebut. Namun, rupanya terjadi mediasi di antara Rius, Sekarga dan Garuda Indonesia sehingga laporan tersebut sudah dicabut pada Rabu (17/7) oleh Sekarga.
"Saya bisa memastikan bahwa serikat pekerja (Sekarga) untuk mencabut laporan polisi, yang diajukan atas unggahannya Mas Rius. Sehingga nanti ke depan kita semua mari membangun dan menjaga nama Garuda Indonesia sebagai aset dan kebanggaan seluruh bangsa indonesia," kata Ari Askara Direktur Utama Garuda Indonesia, Jumat (19/7), di Jakarta.
Sementara itu, Sekarga rupanya juga menerima kesepakatan perdamaian tersebut. "Saya kira satu dua hari kemarin itu cukup ramai pemberitaan tentang laporan dari kami serikat pekerja. Hari ini sebagaimana disampaikan oleh bapak dirut kami, Pak Ari Askara dan juga bang Hotman Paris (pengacara), pagi ini kami telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Semangatnya adalah kebersamaan, kita untuk sama-sama menjaga Garuda sebagai aset bangsa," kata Tommy Tampatty Ketua Harian Sekarga.
Hal ini tentu saja disambut baik oleh Rius sebagai pihak yang sempat dilaporkan oleh Sekarga. Pada dasarnya memang sejak awal Rius mengharapkan penyelesaian masalah secara kekeluargaan.
"Ya, saya berterima kasih kepada semua pihak Garuda dan serikat karyawan Garuda, yang sudah akhirnya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, dan pastinya yang masa lalu sudah kita lupakan. Kita sudah saling memaafkan, yang penting ke depannya saya juga akan terus terbang bersama Garuda. Apakah saya akan me-review Garuda lagi? Pastinya, mari kita sama-sama membangun dan meningkatkan lagi citra Garuda Indonesia kita, Garuda milik bangsa," jelas Rius panjang lebar.
Hadir pula Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dalam peristiwa konferensi pers tersebut. Ia mengomentari bahwa pihaknya sejak awal mendorong untuk penyelesaian tidak secara pidana. "Sejak awal kami mendorong agar ada mediasi, sehingga terjadi sebuah komunikasi yang baik," kata Tulus.
Akhirnya Rius sudah bisa tersenyum lebar lagi, bahkan Garuda Indonesia memintanya untuk me-review penerbangan kelas satu atau first class, rute Jakarta-Haneda.