Sempat Terhenti, KA Pangrango Kembali Beroperasi Hari Ini
BOGOR - Jalur kereta api (KA) Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi sudah dapat dilalui dan kembali beroperasional hari ini, Jumat (4/1). Gerak cepat Daerah Operasional (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam memperbaiki lintasan yang terdampak longsor membuat KA Pangrango kembali beroperasi
Kepala Daerah Operasi (DAOP) 1 PT KAI Dadan Rusdiansyah mengatakan, sebelumnya perjalanan KA Pangrango Bogor-Sukabumi mengalami gangguan karena adanya longsor di Kampung Bojong Menteng, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Kereta mulai berhenti beroperasi sejak Rabu (2/1) pukul 18.30 WIB. Tercatat ada empat titik longsor pada jalur lintasan Bogor-Sukabumi yang mengganggu perjalanan kereta api. Titik longsor tersebut yakni di petak jalan Bogor-Maseng tepatnya di KM 12+700, KM 12+200/300, KM 11+00/100, KM 11+200/300 dengan kedalaman bervariasi mulai dari tujuh meter.
"Setelah uji kelayakan, pemadatan selesai, diukur semua, setelah dianggap bisa dilewati aman, hari ini kami sudah running tiket. Insyaallah KA Pangrango sudah bisa dioperasionalkan," kata Dadan saat ditemui di Stasiun Maseng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/1).
"Kemarin terjadi longsor empat titik, dua kena longsoran dari atas, dua lagi longsoran dekat lintasn," ungkapnya.
Sebelumnya, pengerjaan perbaikan rel kereta telah dilakukan sejak Rabu (2/1) malam. Pemdatan tanah pun telah dilakuk di semua titik yang terkena longsoran. Petugas juga sudah memasukkan tanah di lokasi longsor, dan menebar balas atau batu split yang berguna untuk penahanan getaran kereta, serta mengukur lengkungan.
"Mudah-mudahan secara konstruksi sudah berdiri, dan sudah bisa padat. Besok layanan kereta api sudah berjalan normal, meskipun dengan kecepatan terbatas," ungkapnya, Kamis (3/1).
Menurutnya, KA Pangrango sudah bisa normal hari ini dan mulai beroperasi melayani pulang pergi dari Bogor-Sukabumi maupun sebaliknya. Sehari KA Pangrango melayani enam kali perjalanan pulang pergi, yakni tiga dari Bogor dan dari Sukabumi.
Total jumlah penumpang terangkut setiap harinya 474 orang, termasuk kereta eksekutif. Dadan mengaku, terhentinya operasional KA Pangrango berimbas kepada turunnya pendapatan.
KA Pangrango terdiri atas rangkaian kereta ekonomi dan eksekutif dengan tarif Rp35.000 untuk ekonomi dan Rp80.000 eksekutif. Namun, kata dia, sudah menjadi kewajiban pihaknya mengembalikan uang tiket kepada penumpang ketika pihaknya tidak bisa menyelesaikan 100 persen layanan.
"Kerugian tidak terlalu besar," ungkapnya. (Ant)