Siswa SMK IT Itihad Cianjur Berkirim Surat ke Ridwan Kamil
CIANJUR - Empat puluh siswa SMK IT Itihad Cianjur, Jawa Barat, mengirim surat ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang terpaksa ditunda karena COVID-19.
"Harapan kami UNKB tetap dapat dilakukan karena kami jauh dari selatan datang ke Cianjur, sejak satu pekan lalu untuk menumpang ujian. Tapi tidak dapat dilakukan karena kebijakan gubernur dan bupati terkait corona," kata Nuraidah, siswi kelas XII SMK IT Itihad di Cianjur, Senin (16/3).
Ia menjelaskan, untuk mengikuti UNBK tersebut, puluhan siswa asal Kecamatan Takokak yang menempuh waktu enam jam perjalanan itu, mengharuskan mereka untuk menginap di mess yang disediakan pihak sekolah.
Biaya yang dikeluarkan orang tua, ungkap Nuraidah, untuk menjalani UNBK cukup besar. Sehingga mereka berharap kegiatan tersebut tetap dapat dilakukan, dengan alasan ketika diundur akan membutuhkan biaya yang lebih besar.
"Kami berharap melalui surat tersebut dapat dikabulkan Pa Ridwan Kamil dan Bupati Cianjur, Herman Suherman karena persiapan untuk sampai ke Cianjur sudah sejak satu bulan yang lalu," katanya.
Pelaksanaan UNBK yang seharusnya dimulai Senin (16/3) ditunda setelah Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara aktivitas kegiatan belajar mengajar selama dua pekan, sejak 16 Maret hingga 28 Maret.
Ketua Yayasan SMK IT Nurul Ittihad, Ahmad Yusuf, mengatakan tidak adanya sarana dan prasarana penunjang di sekolah induk di Takokak, membuat pihak sekolah melakukan UNBK di kampus dua yang terletak di Kecamatan Cianjur.
Siswa yang akan mengikuti ujian sejak dua hari yang lalu, sudah berada di mess yang disediakan pihak yayasan. Namun mereka merasa kecewa dengan surat edaran libur sekolah yang dilakukan sebagai pencegahan COVID-19.
"Awalnya kami tetap akan melaksankan ujian kalau server dibuka karena kasihan anak-anak yang sudah siap dan jauh dari selatan. Tapi kenyataannya untuk Jawa Barat dan DKI, akses servernya ditutup sehingga ujian terpaksa ditunda," katanya.
Rencananya siswa akan dipulangkan Selasa (16/3), karena sudah diimbau untuk tidak melakukan aktivitas belajar mengajar.
"Besok dipulangkan sekarang diberi pembinaan dan persiapan untuk pulang," katanya. (Ant).