Siswa SMPN 2 Plumbon Diminta Tak Risau Soal Pengobatan
CIREBON - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon menjamin biaya pengobatan para korban luka-luka, akibat ambruknya ruang kelas SMPN 2 Plumbon.
"Kami menjamin untuk pengobatan para korban, baik siswa maupun guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar di Cirebon, Rabu (2/10).
Asdullah mengatakan, korban yang dirawat di Rumah Sakit saat ini masih ada tujuh orang. Mereka terdiri dari enam siswa dan satu guru.
Mereka mengalami patah tulang dan juga kulit robek, akibat tertimpa puing bangunan ketika atap ruang kelas mereka ambruk, pada Selasa (1/10) siang.
"Tujuh orang masih dalam perawatan, mereka luka patah tulang dan juga robek," ujar Asdullah.
Ia mengatakan, pernah mendapatkan laporan dari Kepala Sekolah SMPN 2 Plumbon, bahwa ada beberapa ruang kelas yang rapuh termakan usia.
Namun, setelah diajukan melalui dana alokasi khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat, akan tetapi belum turun sampai musibah ini terjadi.
"Dua tahun yang lalu saya kunjungan ke SMP ini dan waktu itu memang sudah ada rencana untuk renovasi. Dan kami juga langsung memasukkan anggaran melalui DAK 2018, karena sistemnya itu online, dapat tidaknya itu yang menentukan dari Kementerian," ujarnya.
Selama dua kali dimasukkan, lanjut Abdullah, dana itu tidak kunjung keluar juga sampai saat ini. Kemudian ketika akan dimasukkan lagi melalui APBD itu tidak bisa.
"Kami masukkan tapi tidak masuk lagi, dan kami akan terus mengupayakan agar bisa direnovasi secepatnya. Karena ketika sudah masuk DAK maka tidak bisa dianggarkan melalui APBD," kata Asdullah. (Ant).