Strategi Ade Yasin Kurangi Kemiskinan di Kabupaten Bogor
Bogor - Bupati Bogor, Ade Yasin, meluncurkan Program Memori Kemiskinan di Balai Kesejahteraan Sosial (BKS), Selasa (5/2). Diharapkan angka kaum papa berkurang menjadi enam persen.
"Kabupaten Bogor menargetkan dari sebesar 7,14 persen tahun 2018, menjadi 6,38 persen tahun 2023," ujarnya sela acara, beberapa saat lalu. Angka 7,14 persen dibukukan dalam empat tahun terakhir.
Beragam upaya dilakukan untuk merealisasi target itu. Pendirian Graha Pancakarsa, misalnya. Fasilitas ini bakal menjadi pusat sistem layanan rujukan terpadu.
"Juga akan menjadi tempat pelayanan seluruh bidang. Baik bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, maupun sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial," urai dia.
Strategi lain, mereplikasi sistem layanan rujukan terpadu di desa-desa. Dilakukan selama lima tahun ke depan. Diharapkan terbangun pusat kesejahteran sosial (puskesos) di seluruh desa/kelurahan pada 2023.
Berikutnya, membentuk yayasan dan koperasi kesejahteraan sosial. Anggotanya tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, pekerja sosial masyarakat, dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Ada pula mengembangkan bantuan beasiswa S-1 bagi anggota keluarga PKH berprestasi. Minimal satu tahun dikaryakan sebagai tenaga ahli di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Ade Yasin pun bakal mengoptimalkan peran filantropi, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR). Lalu, Program Bedah Kampung, agar tak ada lagi desa-desa terisolir, kumuh, dan terdapat rumah tak layak huni.
"Terakhir, pemkab akan meluncurkan Kartu Bogor Sehat dan Kartu Bogor Cerdas," tutup politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.