Tak Hanya Disiksa Majikan, Gaji Runiah Tak Pernah Dibayarkan
SUKABUMI - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cigadog, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Runiah (37), menjadi korban penyiksaan oleh majikannya di Arab Saudi. Runiah bekerja di Aras Saudi selama sembilan tahun.
Ibunda Runiah, Hamyi mengaku terkejut saat video call dengan anaknya. Luka lebam tampak di wajah perempuan asal Desa Caringin, Kecamatan Cisolok itu bekas siksaan majikannya di Riyadh.
"Anak saya ke Arab Saudi pada 2009 lalu, saat itu usianya masih 28 tahun. Diberangkatkan oleh perusahaan penyalur tenaga kerja. Setelah itu, tidak ada kontak lagi dengan Runiah dan baru mendapatkan informasi beberapa waktu lalu melalui video call," kata Hamyi, di Sukabumi, Kamis (28/2).
Selain disiksa, Runiah pun tidak dibayar gajinya dan harus mengerjakan pekerjaan rumah. Bahkan, Runiah diberdayakan untuk menggembala domba milik majikannya.
Khawatir dengan nasib anaknya, Hamyi segera melaporkan kasus tersebut kepada aparat desa setempat. "Saya dapat berkomunikasi dengan Runiah berkat rekan kerjanya asal Tasikmalaya sesama TKW di Riyadh," ucapnya.
"Dari pengakuan anak saya pemukulan yang dilakukan majikannya terjadi karena masalah sepele," ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Caringin Subyati Sopyana mengaku telah membuat surat laporan dan berkoordinasi dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Sukabumi, termasuk SBMI Pusat dan yang ada di Riyadh.
"Alhamdulillah Runiah sekarang sudah diselamatkan dan dibawa ke Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk mendapatkan perawatan dan menjalani trauma healing," kata Sopyana.
Pihaknya juga berupaya gaji Runiah yang tidak dibayarkan selama 115 bulan, yakni 92.000 real Arab Saudi bisa dibayarkan majikannya. (Ant)