Total 43 Santri di Garut Keracunan Makanan
GARUT - Sebanyak 43 santri Pesantren Al Itihadiiyah, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) diduga menjadi korban keracunan makanan. Saat ini sebagian korban masih mendapatkan penanganan medis di sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Garut.
Kepala Perawatan Puskesmas Bayongbong Abdul Rohman mengatakan, hingga Sabtu (17/11) sore jumlah santri yang menjadi korban keracunan mencapai 43 orang. Sebanyak 20 orang sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik dan disarankan berobat jalan.
"Semua yang dirawat di sini diberi infusan dan dilakukan observasi terkait panasnya," kata Abdul kepada wartawan di Garut, Sabtu (17/11).
Sementara, kata dia, korban keracunan lain sebanyak 10 orang mendapat perawatan medis di Puskesmas Bayongbong. Sedangkan dua orang ditangani Puskesmas Tarogong dan 14 di Puskesmas Cisurupan.
"Ada juga di (Puskesmas) Samarang lima orang, Cikajang dua orang, dan rumah sakit satu orang," ucapnya.
Dia menyampaikan, korban yang mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Bayongbong mengeluhkan mual, muntah-muntah, panas, batuk dan sakit kepala. Hasil pemeriksaan sementara, kata dia, korban sebelumnya mengonsumsi jenis makanan yang berbeda-beda.
"Saya tanya langsung ke pasien, semua tidak hanya makan seblak, makanannya beda-beda, jadi kami belum tahu penyebab keracunannya," ungkapnya.
Gejala keracunan yang dialami santri muncul sejak Jumat (16/11) malam. Lantaran jumlahnya terus meningkat, maka pengasuh Pondok Pesantren Al Itihadiiyah segera melarikan para santrinya ke Puskesmas Bayongbong untuk mendapatkan penanganan medis. (Ant)