TPA Burangkeng Overload, Pemkab Bekasi Cari Lahan Baru
CIKARANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat (Jabar) tengah menyiapkan lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) baru. Pasalnya, kapasitas TPA Burangkeng tidak lagi menampung sampah yang ada.
Plt Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, pemerintah daerah (pmeda) saat ini tengah mencari lahan baru yang memenuhi persyaratan teknis untuk tempat pembuangan sampah terpadu., Sekaligus, kata dia, sebagai tempat pengelolaan serta pengolahan.
"TPA Burangkeng di Kecamatan Setu sudah overload (kelebihan kapasitas) sejak tiga tahun terakhir," kata Eka di Cikarang, Selasa (26/2).
"Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bekasi cukup pesat sehingga persoalan sampah juga harus diselesaikan bersama-sama. Pemkab Bekasi dalam waktu dekat juga akan membuat TPA lagi. Sudah ada beberapa lokasi alternatif dan sedang kami kaji," ucapnya.
Eka mengaku, pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi belum dilakukan secara optimal. Masih banyak, kata dia, sampah ditemukan di tempat pembuangan ilegal.
Menurutnya, persoalan minimnya armada pengangkut sampah menjadi kendala serius. Alhasil, belum mampu menjangkau setiap penjuru Kabupaten Bekasi yang berpenduduk lebih dari tiga juta jiwa.
"Jika melihat luas wilayah, idealnya Kabupaten Bekasi memiliki empat TPA di empat penjuru wilayah. Dengan begitu, sampah rumah tangga akan terangkut semua," ungkapnya.
Sementara, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dodi Agus Suprianto mengamini kondisi TPA Burangkeng yang tidak lagi memungkinkan untuk menampung sampah dari 23 kecamatan yang ada.
Solusi sementara, kata dia, menimbun dan meratakan puncak gundukan sampah di setiap zona TPA Burangkeng secara bergantian. "Sejauh ini kami memang belum ada rencana perluasan TPA Burangkeng sebab tata ruangnya terkunci sehingga tidak bisa melakukan hal itu," ucapnya.
"Mudah-mudahan dengan adanya TPA baru bisa mengatasi persoalan sampah. Tentunya kami juga masih menunggu kajian instansi terkait, yakni Bappeda dan Bidang Tata Ruang," ujarnya.
Dodi menerangkan, total produksi sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Bekasi mencapai 1.500 ton per hari. Sampah tersebut tidak dapat terangkut seluruhnya mengingat jumlah armada yang dimiliki Pemkab Bekasi hanya 102 unit truk.
"Tahun ini kita tambah 30 unit truk, menyesuaikan anggaran yang ada. Agar sampah dapat terangkut semua, idealnya kita harus memiliki sedikitnya 400 unit truk sampah," kata Dodi. (Ant)