Wabup Cirebon Serahkan 3000 Asuransi Nelayan Cirebon Power
Sebanyak 3.000 nelayan dari 11 desa dan tiga kecamatan di Kabupaten Cirebon, mendapatkan asuransi gratis dari Cirebon Power bekerjasama dengan Ditpolairud Polda Jabar.
Fasilitasi asuransi nelayan yang diberikan oleh perusahaan pembangkit listrik tersebut, sudah dilakukan sejak 2011 lalu. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 28.000 lebih nelayan di Kabupaten Cirebon yang mendapatkan manfaat asuransi nelayan.
Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih SE, M.Si, mengapresiasi program yang dilakukan oleh Cirebon Power ini. Menurutnya, ini merupakan salah satu program CSR yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Karena kalau mengandalkan pemerintah saja, tidak bisa," kata Ayu, saat penyerahan asuransi nelayan di GOR Cirebon Power, Kamis (24/11/2022).
Ayu berharap, program asuransi nelayan ini bisa meringankan beban masyarakat nelayan yang terkena musibah.
Selain itu, Ayu juga meminta kepada Cirebon Power, untuk bisa melaksanakan program ini secara terus menerus.
"Kalau bisa, penerima manfaatnya juga diperbanyak," kata Ayu.
Yusuf Arianto, selaku Senior Corporate Affairs Manager menuturkan, bahwa jumlah penerima asuransi setiap tahunnya mencapai 3.000 nelayan. Namun pada awal program, asuransi yang diberikan berjenjang, mulai dari 500 nelayan.
"Awalnya hanya 500 nelayan, kemudian saat ini konsisten hingga 3.000 nelayan," kata Yusuf.
Yusuf menuturkan, bahwa program asuransi nelayan ini, bekerjasama dengan Dit Polairud Polda Jabar.
Dengan adanya asuransi ini, nelayan bisa mendapatkan santunan, baik itu saat kecelakaan kerja atau meninggal alami. Seperti pada hari ini,ujar Yusuf, pihaknya memberikan santunan kepada tiga ahli waris nelayan yang meninggal dunia. Dua nelayan meninggal alami (karena sakit) dan satu nelayan lainnya, meninggal saat berlayar di Irlandia.
"Yang meninggal alami mendapatkan santunan Rp 1 juta, sedangkan yang meninggal saat kerja Rp 10 juta," kata Yusuf.
Tariah, warga Citemu Kecamatan Mundu, mengaku terbantu dengan adanya asuransi dari Cirebon Power ini.
Ia merupakan ahli waris dari suaminya yaitu Salikin, yang meninggal saat berlayar di Irlandia. Ia berharap, pemerintah bisa membantu menemukan jasad suaminya yang saat ini masih belum ditemukan.
"Santunan ini sangat membantu dan berharap pemerintah bisa membantu menemukan jasad suami saya," kata Tariah.