Wakil Bupati Kuningan Dukung Liga Ayam Pelung
Kabupaten Kuningan, Jurnal Jabar – Wakil Bupati Kuningan, Ridho Suganda, mendukung penyelenggaraan Liga Ayam Pelung di Hutan Kota Sayana diselenggarakan minimal setahun sekali. Tujuannya agar kelestarian plasma nutfah asli Jawa Barat tersebut selalu terjaga dan mendatangkan peluang ekonomi.
“Atas nama pribadi maupun pemerintah daerah, saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan kontes ayam pelung dalam rangka melestarikan plasma nutfah asli Jawa Barat. Saya harap kegiatan ini dapat diagendakan minimal setahun sekali sehingga kelestarian ayam pelung selalu terjaga, khususnya di Kabupaten Kuningan,” kata Ridho saat menghadiri Liga Ayam Pelung Caiyumajakunig IV di Hutan Kota Sayana, Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, Minggu (2/10).
Menurut Ridho, keberadaan pecinta ayam pelung tidak hanya sekadar hobi tetapi dapat menjadi peluang ekonomi apabila ditekuni dengan telaten.
“Banyak yang datang dari berbagai daerah dan ini erat kaitannya dengan ekonomi kreatif yang sedang kita dorong,” tuturnya.
Dari waktu ke waktu, lanjut Ridho, peminat ayam pelung terus bertambah. Baik masyarakat maupun pejabat, skala lokal hingga nasional, semua disatukan dengan kesamaan hobi atas ayam pelung. Apabila dikolaborasikan dengan produk ekonomi kreatif lainnya, Liga Ayam Pelung akan mendatangkan kesejahteraan bagi peserta ataupun masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan organisasi ayam pelung tumbuh besar dan mampu memberi faktor yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya dalam peningkatan perekonomian,” jelas Ridho, dilansir dari kuningankab.go.id.
Sementara itu, ketua penyelenggara Liga Ayam Pelung, Gugun, menyampaikan bahwa selain melestarikan ayam pelung, even juga digelar untuk mempromosikan kawasan hutan Sayana sebagai objek wisata alam. Selain menawarkan suasana alam yang indah, hutan kota ini juga menyajikan salah satu minuman kopi terbaik yakni jenis liberika.
“Salah satu jenis kopi terbaik ada di sini dan sangat cocok jika dinikmati di tengah suasana alam yang indah di hutan kota Sayana,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Liga Ayam Pelung diikuti 150 peserta. Kriteria yang dilombakan meliputi keindahan dan panjang suara, bobot/berat dan kecerahan/keindahan warna.