Wali Kota Bogor Terima Penghargaan Pemimpin Terpopuler Versi PR Indonesia
Kota Bogor, Jurnal Jabar – Wali Kota Bogor, Bima Arya, menjadi salah satu pemimpin terpopuler pada kategori pemimpin daerah versi Public Relations (PR) Indonesia. Penghargaan diterima langsung oleh Bima Arya dari Founder dan CEO PR Indonesia pada malam penganugerahan Jambore PR Indonesia di Grand Empire Palace Hotel, Kota Surabaya, Kamis (10/11).
Penghargaan tidak terlepas dari komitmen Bima Arya dalam menempatkan PR atau kehumasan sebagai prioritas utama pada penerapan kebijakan.
“Saya memiliki catatan dan pengalaman. Ketika gagasannya hebat, kebijakannya keren tapi gagal karena tidak ditopang oleh kemampuan komunikasi yang baik,” kata Bima Arya, usai menerima penghargaan.
Menurut Bima, kehumasan yang baik tahu bagaimana memanfaatkan media sosial di era digital untuk menyukseskan kebijakan. Menjadikannya salah satu sarana efektif dalam menyuguhkan informasi, menyosialisasikan kebijakan hingga berinteraksi dan mendengarkan masukan dari masyarakat.
“Ada faktor penting dari Humas dibalik setiap kebijakan yang sukses,” ungkapnya.
Bertepatan dengan momen Hari Pahlawan, Bima menuturkan kemampuan komunikasi yang baik akan selalu relevan di setiap masa, terutama ke depannya ketika teknologi semakin berkembang. Ia meyakini jika sejak zaman dulu sudah ada media sosial, para pahlawan pun akan memaksimalkannya untuk membangun opini dan mencounter serangan-serangan para penjajah.
“Hari ini adalah Hari Pahlawan. Kalau di zaman pahlawan sudah ada sosmed, saya yakin pasti mereka pun memaksimalkan penggunaan sosmed untuk membangun opini, counter serangan-serangan penjajah. Oleh karena itu, PR-ing, komunikasi itu selalu revelan dan ke depan semakin relevan karena kita dijejali simpang siur informasi serta banyak sekali kepentingan,” papar Bima, dikutip dari kotabogor.go.id.
Sementara itu, Founder dan CEO PR Indonesia, Asmono Wikan, menerangkan bahwa pihaknya menggandeng lembaga analisis ternama yakni Indonesia Indicator untuk mengumpulkan data tokoh penerima penghargaan.
“Kami berkolaborasi dengan partner kami dalam analisis data dan media monitoring bernama Indonesia Indicator” ungkapnya.
Asmono menjelaskan, metode pemilihan tokoh penerima penghargaan dengan cara kuantitatif dan kualitatif.
“Pemilihan kategori dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Untuk kategori pemimpin popular, diawali dengan survei kuantitatif. Kami ranking, beliau (Bima Arya) masuk radar kami. Setelah itu, kami lakukan review secara kualitatif, kita cek apakah ada isu negatif, ternyata minim sekali. Dengan keyword yang kami berikan, Bima Arya merupakan salah satu sosok dengan popularitas tertinggi pada kategori pemimpin daerah,” tandasnya.