Waras Disebut Minta Rp1 M untuk Sekda, PDIP Jabar: Itu Urusan Pribadi
BANDUNG - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat (Jabar) tidak ingin merespons soal munculnya nama Waras Wasisto dalam sidang lanjutan perkara suap perizinan proyek Meikarta. Waras disebut meminta uang Rp1 miliar untuk Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jabar Abdy Yuhana mengatakan, hal tersebut merupakan urusan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan partai. Karena itu, Abdy ogah menanggapi dinamika persidangan perkara Meikarta yang menyebut nama salah satu kader PDIP tersebut.
"Tidak ada kaitan dengan urusan partai. Itu urusan pribadi," kata Abdy di Bandung, Selasa (22/1).
"Sepanjang tidak ada kaitan dengan partai, maka tidak ada yang perlu direspons. Iku kan murni individu ke individu," ucapnya.
Meski begitu, Abdy mengaku bakal terus mengikuti proses hukum yang tenagh bergulir tersebut. PDIP Jabar menunggu pembuktian pengakuan saksi Neneng Rahmi Nurlaili terbukti atau tidak.
"Nanti kami lihat pembuktian saja. Apakah benar-benar dilakukan atau tidak. Melangar hukum atau tidak. Itu kan masih prematur dan tidak dapat berkomentar apapun," tuturnya.
Dalam sidang, Senin (21/1) dengan terdakwa Billy Sindoro, Henry Jasmen P Sitohang, Fitradjaja Purnama dan Taryudi, Neneng yang menjadi saksi menyebut uang kepada Iwa diberikan melalui beberapa orang. Mereka adalah Hendry Lincoln, Anggota DPRD Bekasi Sulaiman dan Anggota DPRD Jabar Waras Wasisto dari Fraksi PDIP.
"Teknis pemberiannya waktu itu dua kali, pertama saya serahkan ke Hendry Lincoln dari Pak Henry diserahkan ke staf Polmen, setelah itu ke Pak Suaiman dan Pak Waras, ujar Neneng dalam persidangan.
Sementara, Hendry mengaku bertemu sebanyak tiga kali dengan Sekda Jabar Iwa Karniwa. Pertemuan pertama dilakukan di KM 72 Tol Purbaleunyi arah Kota Bandung. Dalam pertemuan itu hadir Neneng Rahmi, Anggota DPRD Bekasi Sulaiman, Anggota DPRD Jabar Waras Wasisto dan Iwa Karniwa.
"Kemudian apa yang disampaikan Iwa?" tanya Jaksa KPK.
Hendry menerangkan, dalam pertemuan tersebut Iwa hanya menyampaikan sedang mengikut sebagai bakal calon gubernur Jabar. Jaksa menanyakan, apakah dalam pertemuan itu Sekda Jabar menyampaikan langsung meminta Rp1 miliar untuk membantu memuluskan pembangunan proyek Meikarta.
"Kami hanya dipertemukan dengan Pak Sulaiman dan Pak Waras. Dan beliau (Iwa) menyampaikan ikut sebagai bakal calon gubernur," ucapnya.
"Belum pak tapi setelah bubar disampaikan Pak Waras. Saat itu ada Pak Waras dan Pak Sulaiman," ungkapnya.