Desy Ratnasari dan Laudya C. Bella Belajar Bahasa Minang

Desy Ratnasari dan Laudya C. Bella Belajar Bahasa Minang Laudya Chyntia Bella, dan Desy Ratnasari dalam konferensi pers film Hamka. (Foto: Antara).

Jakarta - Publik mengenal aktris Laudya Cynthia Bella dan Desy Ratnasasi sebagai sosok yang berasal dari kawasan Tatar Sunda. Namun, karena perannya dalam film "Buya Hamka", keduanya ditantang fasih bertutur dalam bahasa Minangkabau.

Keluarga Buya Hamka berasal dari ranah Minang. Buya lahir di wilayah Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam pada 17 Februari 1908.

Desy mengatakan hal ini memang menjadi tantangan untuknya. Beruntung, artis kelahiran Sukabumi yang akan memerankan ibunda Buya Hamka itu mendapat pelatihan bahasa Minang dari pelatih akting.

"Saya terbiasa Sunda untuk logat, tetapi Alhamdulillah saya dibantu dua orang coach, salah satunya Mas Norman yang siap mengajari kami dialek, logat ataupun bahasa Padang," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Di sisi lain, Laudya yang berasal dari Bandung mengatakan bahwa selain bahasa, masalah zaman menjadi tantangan berikutnya.

"Kesulitan, dari bahasa, lalu saya lahir tahun 1988, sementara (film) ini zaman kakek saya. Tetapi Alhamdulillah dengan pemain yang sangat kooperatif, tim, Bang Fajar (Bustomi) sabar," kata dia yang mengagumi sosok Buya Hamka itu.
  
Laudya memerankan karakter Siti Raham, istri Buya dalam film ini. Laudya nantinya beradu peran dengan aktor Vino G. Bastian yang beperan sebagai Buya.

Dalam film yang merupakan kerja sama Falcon Pictures, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Starvision itu ada juga sederet selebirtas lain yang terlibat antara lain Donny Damara yang memerankan tokoh ayah Buya Hamka.

Kemudian, Ayudia Bing Slamet (Maryam), Mawar De Jongh (Kulsum), Mellya Baskarani (Aminah), Ben Kasyafani, Rifnu Wikana (paman Buya Hamka), Wafda Saifan (suami Kulsum), Marthino Lio, Rey Bong (Hamka Kecil), Verdi Solaiman, Alfie Alfandy (sipir), Yoga Pratama (anak Hamka dan Siti) dan Ayu Laksmi.

Film "Buya Hamka" akan mulai diproduksi pada awal April 2019 dan mengambil lokasi di beberapa wilayah Tanah Air yakni Sumatera Utara, Semarang, Tegal, Jakarta dan Sukabumi. Film ini rencananya tayang tahun depan. (ANT).